MOJOKERTO, iNews.id - Kota identik dengan jumlah penduduknya yang cukup banyak. Namun tidak semua kota di dunia memiliki jumlah penduduk yang banyak.
Bahkan ada juga satu kota yang hanya dihuni oleh satu orang. Bencana alam dan faktor lain menjadi penyebab satu kota itu hanya dihuni oleh satu orang.
Dari penelusuran, beberapa ada yang terletak di Benua Amerika dan Asia. Berikut ini daftar 7 Kota di dunia yang penghuninya cuma satu orang:
1. Villa Epecuén, Argentina
Villa Epecuen berada di Amerika Selatan, tepatnya di Argentina. Kota ini sebenarnya adalah sebuah desa wisata di sepanjang pantai Lago Epecuen, sebuah danau garam yang berjarak 600 kilometer barat daya Buenos Aires, Argentina.
Pada tahun 1970-an, populasi kota sempat mencapai puncaknya dengan lebih dari 5.000 orang. Saat itu terdapat 300 bisnis berkembang di sana, termasuk hotel, hostel, spa, toko, bahkan museum.
Namun, pada 1985, air dari bendungan menerobos keluar dan menggenangi sebagian besar kota. Hingga di tahun 1993, banjir kembali menggenangi kota tersebut hingga setinggi 10 meter.
Sampai 25 tahun kemudian, tepatnya tahun 2009, air mulai surut dan Villa Epecuen mulai muncul kembali ke permukaan. Namun, para penduduk tidak ada yang kembali ke sana kecuali pria bernama Pablo Novak yang menjadi satu-satunya penduduk di kota tersebut.
2. Buford, Wyoming
Masih di benua Amerika, kota dengan penduduk tunggal adalah Buford di Wyoming, Amerika Serikat. Terletak di ketinggian 8.000 kaki atau 2.400 m, kota ini sebenarnya juga sangat asri.
Satu-satunya yang tinggal di kota ini adalah Sammons yang telah pindah ke Buford pada tahun 1980 bersama istri dan putranya. Pada tahun 1992, Sammons bahkan membeli kota itu.
Istri Sammons meninggal pada tahun 1995 dan putranya pindah sekitar tahun 2007, silam. Sehingga hal itu menjadikannya sebagai satu-satunya penduduk di Buford.
Kota itu kemudian dijual kepada orang Vietnam, yang kemudian memberi nama kota itu dengan sebutan ‘PhinDeli Town Buford’.
3. Lost Springs, Wyoming
Di wilayah Wyoming, AS terdapat kota sepi dengan satu orang penduduk yakni Lost Springs. Kota ini berdiri pada tahun 1911, dan mulanya memiliki 200 penduduk.
Sebagian mereka awalnya bekerja di tambang batu bara Rosin di dekatnya. Namun setelah galian tersebut ditutup pada tahun 1930, populasi Lost Springs terus menurun.
Hingga pada sensus tahun 2000, hanya satu orang yang tinggal di Lost Springs. Kendati demikian, Walikota Leda Price mengklaim bahwa angka itu tidak akurat dan menyebut Lost Springs memiliki empat penduduk.
4. Monowi, Nebraska
Kota yang dihuni oleh seorang penduduk adalah Kota Monowi di Nebraska, Amerika Serikat. Di kota sunyi itu hanya terdapat satu orang penduduk bernama Elsie Eiler.
Sebelumnya, penduduk Kota Monowi berpenduduk dua orang yaitu Eiler dan suaminya, Rudy. Namun, Eiler menjadi satu-satunya orang yang bertahan setelah Rudy meninggal dunia pada tahun 2004.
5. Jordan River, Kanada
Selain Monowi, ada kota Jordan River di Kanada yang juga dihuni oleh seorang penduduk. Padahal, kota ini sebenarnya memiliki pemandangan yang indah.
Kota ini tidak dihuni lantaran lokasinya terletak di dekat Sungai Yordan yang rawan dan sering mengalami bencana seperti gempa bumi dan banjir. Sehingga, kota yang dulunya dihuni oleh banyak penduduk itu sekarang ditinggalkan.
Satu-satunya warga yang ada di sana adalah, Hugh Pite yang menolak untuk pindah.
6. Cass, New Zealand
Kota Cass di New Zealand merupakan sebuah kawasan di Distrik Selwyn Canterbury, Pulau Selatan New Zealand. Populasi kota ini hanya terdiri dari satu orang.
Dia adalah Barrie Drummond yang sempat ditawari pekerjaan di kota tersebut dan tidak menyangka bahwa dia akan bertahan di tempat itu meski dia hanya satu-satunya penduduk di kota.
7. Tomioka, Jepang
Di urutan terakhir, ada ada kota Tomioka di Jepang. Akibat bencana gempa dan tsunami di 2011, pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada dekat kota itu hancur dan menyebabkan kontaminasi nuklir tingkat tinggi.
Hal itu memaksa evakuasi ratusan ribu penduduk untuk pindah dari sana. Satu-satunya penduduk di kota itu saat ini adalah pria bernama Naoto Matsumura yang kini hidup tanpa air atau listrik yang mengalir.
Saat bencana, Naoto Matsumura sempat melarikan diri bersama ribuan penduduk lain. Namun, ia akhirnya memilih tetap kembali untuk merawat tanah, hewan terlantar, dan pemakaman lokal.
Editor : Trisna Eka Adhitya