Warga Jember Krisis Air Bersih
SURABAYA, iNews.id – Sejumlah daerah di Kabupaten Jember mengalami krisis air bersih tujuh bulan terakhir. Sejumlah kalangan mulai prihatin terhadap kondisi tersebut, termasuk anggota DPRD Jawa Timur.
Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Satib berharap Pemprov Jatim turun tangan dalam pemenuhan air bersih di sebagian wilayah di Kabupaten Jember yang mengalami krisis air bersih.
“Pemenuhan air merupakan hajat hidup orang banyak, sehingga negara dalam hal ini pemerintah wajib untuk memenuhinya. Dari laporan yang masuk, sudah 7 bulan sebagian masyarakat Jember mengalami krisis air bersih,” kata politikus asal Jember ini.
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini menerangkan, berdasarkan data sementara ada sejumlah daerah di Jember yang mengalami krisis air bersih. Diantaranya sekitar 250 KK yang terdampak di Lingkungan Tegalrejo dan Gebang Poreng.
Tak hanya itu, ada juga sekitar 700 KK di seputaran Kecamatan Patrang yang kesulitan mendapatkan air bersih. "Bahkan warga yang tinggal di kawasan Kecamatan Kota seperti Gebang Poreng, Tegalrejo Jember Lor. Kemudian sekitar Jalan Bungur Kecamatan Patrang. Semakin hari kian meluas saja warga yang terdampak krisis air bersih di kabupaten Jember ini," beber Satib.
Untuk pemenuhan air bersih, kata Satib, warga selama tiga bulan pertama menyiasatinya dengan membeli air bersih. Satu galon air bersih 15 liter dibeli seharga Rp 5.000. Sedangkan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan buang air besar, warga terpaksa memanfaatkan Sungai Jompo.
"Kebetulan itu daerah yang saya sebutkan tadi berada di sekitaran Sungai Jompo. Kalau daerah yang lain dan jauh dari Sungai Jompo memanfaatkan sungai besar terdekat di masing-masing daerah yang terdampak krisis air bersih," dalihnya.
Ia berharap bantuan dari Pemprov Jatim melalui dinas terkait segera diterjunkan untuk membantu dan meringankan krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Jember tersebut.
"Dari laporan yang saya terima, baru pihak PMI (Palang Merah Indonesia) saja yang sudah mengirimkan bantuan air bersih," jelas Satib
Kemarau yang mulai mengintai di sejumlah daerah di Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Jember berdampak masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satu daerah di Jember yang paling paling parah krisis air bersih adalah di Kecamatan Patrang.
Bahkan, dari Kecamatan tersebut dampaknya semakin meluas. Setelah sebelumnya Kelurahan Gebang, kini menjalar ke Kelurahan Tegal Rejo dan Kelurahan Jember Lor. Krisis air bersih itu mulai dirasakan oleh warga sejak Bulan Februari 2022 lalu.
Editor : Trisna Eka Adhitya