NEW YORK, iNews.id - Miliarder dunia Elon Musk terpaksa kehilangan kekayaannya sebesar 16,9 miliar dolar AS atau Rp244 triliun dalam sehari. Hal itu terjadi setelah isu penyetopan perekrutan dan pemberlakuan PHK karyawan Tesla bocor ke publik.
Hal ini pun kemudian menyebabkan saham Tesla anjlok hingga 9,2 persen pada Jumat (3/6/2022). Rencana buruk yang diterapkan Bos Tesla ini karena ia memiliki firasat yang sangat buruk tentang ekonomi.
"Hal terbesar yang mungkin dipikirkan investor adaah mereka ingin Musk tutup mulut. Dia dia pada minggu lalu dan saham akhirnya mengalami reli yang bagus," kata Kepala Strategi Pasar di Miller Tabak, Mat Maley, dikutip dari Forbes, Sabtu (4/6/2022).
Meskipun sempat rebound 14 persen pada pekan lalu dan 2 persen hingga Kamis (2/6/2022), namun saham Tesla mengakhiri pekan ini merosot 33 persen untuk tahun ini, dengan sebagian besar kerugian terjadi setelah Musk mengumumkan akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS pada 14 April 2022. Sementara itu, kekayaannya saat ini tercatat sebesar 216,8 miliar dolar AS atau Rp3.128.8 triliun.
Tweet Musk telah menyebabkan harga saham Tesla bergerak liar dalam beberapa minggu terakhir. Misalnya, ketika dia mentweet soal kesepakatan Twitter ditunda pada 13 Mei, saham Tesla melonjak 5,7 persen hari itu.
Namun komentar terakhirnya yang bocor, membuat investor gelisah. Bulan lalu di All-In Summit di Miami, Musk mengatakan, AS mungkin sudah dalam resesi karena inflasi yang didorong oleh stimulus pemerintah.
Prospek Musk bertentangan dengan pandangan beberapa ekonom, termasuk Jan Hatzius dari Goldman Sachs, kekhawatiran resesi akan terbukti berlebihan kecuali guncangan negatif baru terwujud. Namun pendapat musk tampaknya memberi pengaruh besar pada investor.
"Sangat bagus bahwa orang ingin membeli kendaraan listrik untuk membantu lingkungan, tetapi sebagian besar mobil Tesla harganya mahal. Jika dia khawatir tentang ekonomi dengan memberhentikan 10 persen dari karyawannya, apa yang memberitahu Anda tentang pandangannya tentang sisi permintaan untuk mobilnya? Resesi tidak akan ramah terhadap Tesla," tutur Maley.
Menurut analis CFRA Garrett Nelson, komentar Musk yang dilaporkan kemungkinan telah memperburuk ketakutan investor di bidang ini.
"Tesla adalah perusahaan dengan pertumbuhan tinggi yang sedang dalam proses meningkatkan produksi di dua pabrik baru, sehingga pembekuan perekrutan menimbulkan banyak pertanyaan. Dilihat dari reaksi harga saham hari ini, pasar mengasumsikan yang terburuk," ujarnya.
Sementara itu, selain kehilangan kekayaan sebesar 16,9 miliar dolar AS pada Jumat (3/6/2022) menambah jumlah kekayaannya yang hilang sepanjang tahun ini menjadi 55 miliar dolar AS atau Rp793,7 triliun. Kendati demikian, dia tetap berada di peringkat pertama orang terkaya versi Forbes.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait