Ia bahkan rela meninggalkan pekerjaan mereka demi menyempatkan waktu menonton film yang viral ini. Ia juga telah memperkirakan akan memakan waktu hingga setengah hari hanya untuk menonton film.
"Jarak rumah kami ke gedung bioskop memang cukup jauh. Saya membayangkan jika di Gunungkidul ada gedung bioskop tentu akan memudahkan nonton film itu," ujarnya.
Saat meninggalkan rumah, ia juga menyempatkan meninggalkan sebuah kertas HVS untuk anaknya. Kertas itu tertempel di pintu depan rumahnya untuk mempermudah anaknya membaca pesan.
"Istri saya tulis pesan 'Lungo neng Jogja tekan sore (pergi ke Kota Jogja sampai sore hari)'," ujarnya.
Namun sayang, sesampai di gedung bioskop ternyata tiket film KKN di Desa Penari sudah habis, bahkan untuk jam tayang selanjutnya. Meski telah diberi saran untuk membeli tiket secara online, namun ia sebagai orang dusun tak mengetahui cara membeli tiket secara online.
Akhirnya, Marsono pun harus mengurungkan niatnya menonton film KKN Di Desa Penari ini. Meski ia masih berharap dapat nonton film itu, ia mengaku tidak tahu apakah ia masih dapat menonton film yang lagi hangat diperbincangkan itu.
"Ndak tahu nanti jadi nonton apa nggak," ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait