JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Masyarakat di Jombang, Jawa Timur harus waspada terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Hingga kini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang sudah menemukan 2700 kasus penderita penyakit menular tersebut.
TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan umumnya menyerang paru-paru, meski bisa juga menyerang organ lain. Gejalanya meliputi batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, keringat malam hari, penurunan berat badan, dan mudah lelah.
Dinkes Jombang melakukan penanganan, bersinergi dengan puskesmas, rumah sakit, dan para kader TBC. Puskesmas dan Rumah sakit bertugas untuk memberikan pengobatan. Sedangkan kader bertugas mendatangi satu per satu warga yang diidentifikasi mengidap TBC.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, mengatakan pemeriksaan terus dilakukan secara masif dan pencatatan dilaporkan melalui aplikasi SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis) dan terpantau langsung oleh kementerian kesehatan dan kementerian dalam negeri.
"Setiap ada 1 pengidap TBC, 10 orang di sekitarnya akan kami skrining juga. Sebab, satu orang yang menderita TBC bisa menularkan bakterinya melalui udara," kata dokter Hexa, panggilan akrabnya.
Dia menjelaskan penyakit tersebut menular melalui udara saat penderitanya batuk atau bersin dan gejalanya antara lain batuk lebih dari dua minggu, berdarah, nyeri dada, keringat malam, dan penurunan berat badan.
Salah satu cara yang diterapkan adalah edukasi kepada masyarakat agar waspada terhadap gejala TBC. Hexa berpesan kalau batuk selama lebih dari dua minggu segera diperiksakan di puskesmas atau rumah sakit.
"TBC itu butuh waktu yang lama untuk menyerang tubuh. Orang yang kena TBC itu tidak tiba tiba, tapi biasanya butuh kontak yang lama," ucapnya.
Hexa menambahkan, jumlah warga secara keseluruhan yang ditemukan mengidap TBC itu masih belum sesuai target. Kementerian Kesehatan tahun ini menargetkan 3.000 kasus TBC yang ditemukan di Jombang. "Target penderita TB masih kurang terpenuhi, targetnya 3000 kasus dan masih 2700 kasus yang temukan," tandasnya.
Editor : Zainul Arifin
Artikel Terkait
