JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Sebuah Aksi menegangkan dilakukan petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Jombang. Mereka menolong seorang santri yang jarinya terjepit cincin hingga membengkak.
Adalah Brian Mesra (14), santri Pondok Al Muhibbin Tambakberas Jombang yang mengalami peristiwa itu. Ia diantar pengasuh pondok ke pos Damkar Jombang sekitar pukul 20.25 WIB untuk meminta bantuan melepas cincin di jarinya setelah berulang kali gagal melepasnya secara mandiri.
"Yang bersangkutan datang ke sini karena kesulitan melepas cincin yang dipasang di jari tangannya, meski sudah mencoba melepas dengan cara diputar namun tidak kunjung terlepas dan mengakibatkan bengkak," kata Ronaldo, petugas Damkar Jombang.
Tim regu piket Ronaldo, Mas'oed dan Andur turun tangan membantu proses evakuasi yang tak biasa ini. Menggunakan alat bantu gerinda mini, mereka dengan penuh hati-hati memotong cincin tersebut agar tidak melukai jari korban.
"Proses memotong cincin dengan gerinda mini (kecil), dan disiram air agar cincin yang melekat di jari korban tidak panas hingga dapat melukai jari korban," ujarnya.
Meski terlihat sederhana, proses tersebut membutuhkan waktu lama karena cincin terbuat dari bahan titium yang tebal. Perlu ketelitian dan konsentrasi tinggi, karena sedikit saja kesalahan bisa melukai kulit korban. Setelah sekitar 20 menit upaya hati-hati, cincin akhirnya berhasil dilepas dengan aman.
"Proses penanganan pelepasan cincin mulai pukul 20.25 sampai 20.45 WIB, atau sekitar 20 menitan. Alhamdulillah semua lancar tanpa ada luka serius di jari korban," katanya.
Brian tampak lega setelah cincin selama ini melingkar di jari tangannya lepas. Brian dan pengasuhnya berterimakasih kepada petugas yang telah membantu tanpa pamrih.
Ronaldo berpesan agar masyarakat tidak eagu datang ke pos Damkar jika mengalami kejadian serupa. Dia menegaskan Damkar selalu siap membantu yang tidak hanya menangani kebakaran, tapi juga pertolongan darurat lainnya, seperti melepas cincin dan mengevakuasi binatang buas yang dapat membahayakan manusia.
Editor : Zainul Arifin
Artikel Terkait
