Untuk mengatasi permasalahan ini, PG Gempolkrep Mojokerto bersama petani terus berkoordinasi dengan kantor pusat PT SGN, PTPN Grup, dan kementerian terkait. Beberapa pertemuan juga telah dilaksanakan dengan para pembeli gula serta aparat penegak hukum untuk mengamankan penyerapan pasar.
"Strateginya kami lakukan efisiensi, menjaga komunikasi dengan petani, dan melibatkan kementerian terkait agar gula petani segera terserap. Kalau masalah ini tidak segera diatasi, dampaknya akan luas, termasuk pada tenaga kerja," pungkas Edy.
Editor : Zainul Arifin
Artikel Terkait
