Momen Seru Dialog Bupati Mojokerto dengan Siswa Sekolah Rakyat, Ini Cita-cita Mereka

Aries
Bupati Mojokerto Muhammad Albarra (berpeci) saat memantau MPLS Sekolah Rakyat di Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. Foto iNewsMojokerto.id/Aries

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Bupati Mojokerto Muhammad Albarra dialog dengan para siswa sekolah rakyat yang mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) Jenjang SMP di sebuah gedung di Desa Terusan Kecamatan Gedeg, Senin (14/7/2025). MPLS diikuti 50 siswa laki-laki dan perempuan dengan 2 rombongan belajar (rombel).

Dialog Bupati Mojokerto yang akrab dipanggil Gus Barra dengan para siswa berlangsung seru, penuh keakraban. Tidak hanya dengan siswa, Gus Barra juga berdialog dengan para wali murid.

Gus Barra menyebut bahwa para siswa sekolah rakyat memiliki beragam cita-cita. Ada yang ingin menjadi pemadam kebakaran (damkar) hingga dokter.

"Tadi ada yang bercita-cita menjadi damkar, namanya anak-anak kan, kita tanyai satu-satu cita-citanya ada yang ingin menjadi damkar, dokter, bidan, perawat, tentara, guru hingga pemain sepak bola, macam-macam," katanya.

Pemerintah mulai melaksanakan program Sekolah Rakyat di tahun ajaran baru 2025-2026, pada Senin (14/7/2025) hari ini. Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pada tahap 1 ini, di Indonesia ada 63 titik sekolah rakyat yang menjalankan kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru tahun ini, Kabupaten Mojokerto disebut Gus Barra masuk pada tahap pertama.

"Kita sudah 100 persen siap, kamar, perabotan, UKS sudah ada semua, makan tiga kali sehari menu bergizi, asrama, perpustakaan siap semua," ujar Gus Barra.

Ia mengatakan sekolah rakyat merupakan upaya meningkatkan sumberdaya masyarakat melalui pendidikan. Masyarakat ekonomi bawah dididik agar bisa memiliki sumberdaya yang baik. Dirinya berharap besar program itu bisa memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.

"Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, program beliau berupa sekolah rakyat dimana masyararakat yang kurang mampu akan dicukupi terkait dengan sumber daya manusianya melalui pendidikan," katanya.

Hadirnya Sekolah Rakyat di Kabupaten Mojokerto ternyata benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti diungkapkan Mahmudi (47) warga Desa Tawangsari, Kecamatan Trowulan.

"Alhamdulillah, semuanya gratis, tidak ada biaya pendaftaran, seragam juga dapat," kata Mahmudi saat diwawancarai di lokasi, usai mengantar anaknya mengikuti MPLS.

Dikatakan dia, Sekolah Rakyat sebagai solusi pendidikan strategis. Artinya, ketika ada yang ingin memasukkan anak ke pondok pesantren, semua terjawab melalui sekolah rakyat.

 "Alhamdulillah bisa seperti mondok tanpa harus biaya, kami merasa terbantu. Demi kebaikan anak saya, saya ikhlas dia tinggal di asrama, itu juga untuk masa depannya," kata Mahmudi.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network