
"Seperti ada laporan dari Cianjur itu langsung kita evaluasi dulu, dicek di lab apakah benar ini terjadi karena makanan. Kan dia ada sampel makanan di kulkas yang dimasak, itu disimpan biasanya," katanya.
Jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan makanan tidak menjadi penyebab keracunan, BGN akan melanjutkan investigasi lebih lanjut. Tigor menyebut, bisa saja keracunan disebabkan makanan lain yang dikonsumsi setelah MBG.
"Kalau pun terjadi begitu, BGN tetap membantu untuk membiayai pengobatannya," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 79 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program MBG. Menyikapi insiden ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) guna mempercepat penanganan secara terkoordinasi dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait