"Saya sangat menginginkan target pekerja migran yang berpendidikan rendah tersebut bisa tercapai sekitar 20 juta sampai dengan akhir 2025 jadi kalau setiap pekerja migran Indonesia diberikan kewajiban menarik keluarga majikan dan teman-temannya di negara tersebut 2 orang maka kita bisa mendapatkan tambahan turis asing sekitar 40 juta per tahun," urainya.
"Sehingga kita bisa mendapatkan pendapatan devisa tambahan 4 kali lipat dari pariwisata saat ini yang masih hanya sekitar 218 Triliun di tahun 2023. Ini berarti pendapatan pariwisata bisa menjadi diatas 1.000 Triliun setahun," tambahnya.
BHS menambahkan, dengan penambahan jumlah wisatawan asing itu, Indonesia akan mendapatkan devisa melebihi pendapatan devisa negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
“Dengan adanya penambahan turis karena dukungan PMI sehingga jumlah wisatawan asing menjadi 50 juta maka kita sudah bisa melebihi pendapatan wisatawan asing dari negara Thailand yang saat ini tertingginya adalah 45 juta, juga Malaysia yang saat ini mencapai diatas 20 juta," tuturnya.
Dengan adanya kenaikan sekitar 5 kali lipat itu, diprediksi dapat menjadikan Kementrian dan para pekerja migran akan mendapat manfaat dari hal itu. Pasalnya kementrian tidak lagi harus mengadakan pameran pariwisata yang memakan biaya besar namun kurang efektif menarik wisatawan mancanegara.
"Dan tentu Kementerian Lembaga Kemenaker juga bisa memanfaatkan pendapatan dari devisa pekerja migran tersebut yang terjadi kenaikan sekitar 5 kali lipat dari pendapatan saat ini sebesar 230 Triliun setiap tahun," tutup BHS.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait