Tentara Ukraina Cabut Penunjuk Jalan, Rusia Kebingungan Arah

Trisna Eka Adhitya
Rusia Belum Dapat Taklukan Ukraina. (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNews.id - Ukraina masih dapat bertahan dari serangan Rusia sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Ada banyak strategi yang dilakukan Ukraina seperti mencabut tanda penunjuk jalan sehingga membuat tentara Rusia kebingungan dalam menentukan arah.

Hingga hari ke-9 serangan pada Jumat (4/3/2022) ini Rusia masih belum dapat menguasai sepehuhnya Ukraina. Padahal diatas kertas, para pakar memperkirakan operasi militer Rusia tak akan memakan waktu lama untuk menaklukkan Ukraina. 

Mengejutkan memang, mengingat hingga saat ini Rusia hanya berhasil merebut satu kota besar yang juga ibu kota provinsi yakni Kherson serta beberapa kota kecil. Namun akibat kecerdikan tentara Ukraina dengan berbagai strateginya masih mampu menahan gempuran tentara Rusia. 

Segala cara untuk menghambat pergerakan pasukan rusia baik dari darat, dan udara terus dilakukan. Selain mencabut tanda penunjuk jalan, Ukraina juga meledakkan jembatan untuk menghentikan pergerakan pasukan Rusia, sementara pilot dan senjata sistem pertahanan mencegat jet-jet tempur dan helikopter Rusia untuk menguasai langit Ukraina.

Bidang siber juga tak luput dari pertahanan Ukraina. Sekelompok ahli teknologi melakukan serangan siber dalam perang informasi, menginspirasi dukungan di dalam dan luar negeri.

Berbagai cara yang mereka pakai dalam melawan Rusia diyakini sanggup bertahan sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan mendatang. Pasukan Ukraina juga memanfaatkan kecerobohan tentara Rusia yang melakukan serangan habis-habisan dan membabi buta sejak awal. Mereka dipersenjatai rudal antitank yang ditembakkan dari bahu, menyerang konvoi kendaraan lapis baja Rusia sepanjang 1 kilometer di dekat Kiev.

Kepala Staf Gabungan AS Mark A Milley, seperti dikutip dari The New York Times, Jumat (4/3/2022) mengatakan, di medan perang, militer Ukraina menerapkan pertahanan sangat efektif dan bergerak berbekal pengetahuan medan wilayah sendiri untuk menahan pasukan Rusia di berbagai front. 

Menurut dia, beberapa taktik yang digunakan pasukan Ukraina di antaranya menggunakan sistem senjata bergerak untuk mengganggu pergerakan pasukan Rusia di mana pun mereka bisa.  

"Mereka bertempur dengan keterampilan dan keberanian luar biasa melawan pasukan Rusia," ujarnya. 

Dengan perang yang telah lebih dari sepekan ini, tentunya Pasukan Rusia dihadapkan pada kondisi kekurangan bahan bakar dan makanan. Mereka salah perhitungan, dari awalnya yakin bisa mengalahkan Ukraina dalam hitungan hari, namun ternyata hal itu belum terwujud hingga saat ini.  

Rusia tampaknya semakin mengandalkan serangan-serangan udara menggunakan rudal. Meski demikian, Ukraina terus mendapatkan pasokan persenjataan dari Barat, termasuk sistem pertahanan udara. 

Para pemimpin Ukraina menegaskan mereka membutuhkan lebih banyak senjata untuk merontokkan pesawat dan helikopter Rusia. Di samping itu rudal-rudal antitank seperti Zapelin tetap dipasok. 

Apresiasi terhadap perlawanan Ukraina juga datang dari Mantan komandan Angkatan Darat AS Frederick B Hodges. menurutnya, pasukan Ukraina belajar dengan sangat cepat di medan pertempuran. 

“Dalam pertempuran, apa yang Anda hadapi selalu berbeda dan pihak yang belajar dan beradaptasi lebih cepat akan menang. Sejauh ini, Ukraina belajar dan beradaptasi lebih cepat,” kata Hodges, yang juga analis Pusat Analisis Kebijakan Eropa.  

Memang hingga saat ini, perjuangan pasukan Ukraina berhasil memperlambat gerak invasi tentara beruang merah. Namun para pejabat AS tetap pada penilaian Ukraina tak dapat menghentikan Rusia khususnya dalam jangka panjang.

Walaupun tak dapat dipungkiri adaptasi yang baik dari pasukan Ukraina tak lepas dari peran AS yang telah melatih militer Ukraina. Dari situ, para pasukan terlatih berbagi ilmu kepada tentara lainnya. Sehingga hal itu dapat membedakan kemampuan pasukan Ukraina di medan pertempuran melawan Rusia. 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network