Rusia Tak Terima Dituduh Incar Infrastruktur Dan Warga Sipil Ukraina

Trisna Eka Adhitya
Rusia Bantah Serang Warga Sipil Ukraina. (Foto: Reuters)

NEW YORK, iNews.id - Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia menepis tuduhan tentaranya mengincar infrastruktur dan warga sipil di Ukraina selama invasi yang dimulai sejak Kamis lalu. Dia justru menuduh kelompok nasionalis Ukraina menjadikan warga sipil sebagai tameng manusia. 

"Presiden (Vladimir) Putin dan Kementerian Pertahanan Rusia secara eksplisit dan tegas menyatakan, tidak akan ada serangan yang menargetkan infrastruktur sipil, tapi kelompok nasionalis menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia," kata Nebenzia, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (25/2/2022) waktu New York. 

Lebih lanjut dia menyinggung draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk serangan negaranya terhadap Ukraina. Dia bahkan menuduh draf resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat itu sebagai langkah brutal. 

"Draf resolusi Anda merupakan langkah brutal dan tidak manusiawi lainnya di papan catur Ukraina," kata Nebenzia. 

Rusia menggunakan hak veto yang membatalkan resolusi tersebut. Dari 15 anggota tetap dan tidak tetap Dewan Keamanan PBB, 3 di antaranya memilih abstain yakni China, India, dan Uni Emirat Arab, sementara 11 lainnya mendukung. 

Resolusi juga akan dibawa ke Sidang Majelis Umum PBB untuk di-voting oleh 193 negara anggota di kemudian hari. Draf itu berisi kutukan atas agresi Rusia terhadap Ukraina serta menuntut negara itu segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat menarik semua pasukan militer. 

Selain itu Rusia harus membatalkan pengakuan atas wilayah separatis di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka. Naskah itu juga menegaskan kembali komitmen Dewan Keamanan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas wilayah Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional. 

AS menilai voting ini merupakan kesempatan untuk mengisolasi Negeri Beruang Merah atas keputusannya menyerang Ukraina. Sebagaimana prediksi awal, para diplomat yakin setidaknya 11 anggota Dewan Keamanan akan mendukung resolusi. Sementara China, India, dan Uni Emirat Arab akan menolak atau abstain.
 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network