JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Sopir bus pariwisata Yanto (36) ditetapkan sebagai tersangka kasus kecelakaan menewaskan dua orang penumpang di KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
Penetapan sopir bus maut ini sebagai tersangka setelah penyidik kepolisian Satlantas Polres Jombang melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti, memeriksa sejumlah saksi serta menggelar perkara kasus tersebut.
"Pada hari ini kita tetapkan saudara Y (Yanto) sebagai tersangka pada kasus kecelakaan ini. Kejadiannya murni human error," kata Kasatlantas Polres Jombang AKP Nur Arifin, Jumat (24/5/2024) malam.
Dengan status tersangka, sopir bus pariwisata Bimario asal Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar tersebut ditahan di rumah tahanan Mapolres Jombang.
"Atas kelalaiannya, sopir dijerat Pasal 310 ayat 2 dan ayat 4 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. "Ancaman kurungan 6 tahun," tegas mantan Paur Seksi STNK Subditregident Ditlantas Polda Jatim ini.
Sebelumnya, tragedi mengerikan merenggut dua nyawa di kilometer 695+400 Tol Jombang-Mojokerto pada Selasa (21/5/2024) malam pukul 23.45 WIB. Bus pariwisata pelat nomor W 7422 UP yang membawa rombongan study tour siswa SMP PGRI 1 Wonosari Malang menabrak truk saat perjalanan dari Malioboro, Yogyakarta menuju Malang.
Akibat menabrak truk nopol N 9674 UH bermuatan gerabah yang dikemudikan Arif Yulianto (37) warga Lawang, Kabupaten Malang itu, dua dari total 51 penumpang bus tewas dan belasan orang luka-luka.
Korban meninggal dunia yakni kernet truk bernama Edy Sulistiyono warga Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar dan Edy Crisna Handaka warga Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Proses penetapan Sopir Bus Maut di Tol Jombang jadi Tersangka. Foto iNewsMojokerto/Zainul
Dari hasil pemeriksaan, Arifin mengatakan bahwa pengemudi bus tersebut mengemudi dalam kondisi tertidur. Dalam pengusutan kecelakaan ini, polisi melibatkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Timur, pemeriksaan saksi-saksi serta mengamankan alat bukti berupa rekaman CCTV.
"Jumlah saksi yang diperiksa total ada 13, di situ ada sopir truk, kernet truk, penumpang bus, saksi ahli dari perhubungan dan juga saksi ahli dari tim TAA Polda Jawa Timur," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait