Selama Ramadan, Lukman juga menyebutkan aktivitas santri berjalan seperti biasanya dengan jadwal lebih banyak mengaji kitab kuning yang sudah mulai zaman Kiai Hasyim Asyari.
Untuk diketahui, di kompleks pemakaman keluarga Tebuireng, selain ada makam Gus Dur, juga ada makam pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama sekaligus pengasuh PP Tebuireng Jombang, yakni K.H. Hasyim Asy'ari yang juga kakek Gus Dur, kemudian makam ayah Gus Dur yakni K.H. Wahid Hasyim, lalu makam K.H. Sholahudin Wahid, adik Gus Dur dan sejumlah makam anggota keluarga lainnya.
Mutmainnah, salah seorang peziarah mengatakan, ia mendatangi makam Gus Dur hampir tiap tahun menjelang bulan Suci Ramadan. Menurut dia, ini merupakan salah satu tradisi umat Islam apalagi di kalangan Nahnatul Ulama (NU).
Selain berziarah ke Makam Gus Dur, Mutmainnah juga ziarah ke makam ulama lainnya, seperti makam KH Abdul Wahab Chasbullah Tambakberas, dan KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang.
Kita tiap tahun melakukan ziarah bersama keluarga, kita memohon agar puasa nanti lancar," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
