MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Abdul Chalim dari Pemerintah Indonesia, mendapat respon hangat dari para tokoh agama, akademisi, DPRD dan masyarakat luas.
KH Abdul Chalim merupakan ayah kandung dari Prof. Dr. KH Asep Syaifudin Chalim atau Kiai Asep pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. KH Abdul Chalim lahir di Kecamatan Leuwimunding Majalengka Jawa Barat tahun 1898.
"Selamat atas pengukuhan Almarhum KH Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Almarhum KH Abdul Chalim merupakan ayah kandung Kiai Asep. Sedangkan, Kiai Asep adalah abahnya H Muhammad Al Barra atau Gus Barra Wakil Bupati Mojokerto," ungkap KH Abdul Adzim Alwi sebagai Ketua PCNU dan Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto.
Kiai Adzim panggilan akrabnya menerangkan, Almarhum KH Abdul CHalim ini bukan Kyai biasa, KH Abdul Chalim adalah seorang yang alim yang kaya ilmu agamanya dan berwawasan luas serta memiliki rasa nasionalisme tinggi. KH Abdul Chalim adalah ulama hebat yang ikut berkontribusi besar dalam berdirinya Nahdlatul Wathon dan berperan penting dalam merebut kemerdekaan negara tercinta Republik Indonesia.
KH Abdul Chalim berjuang bersama dengan Al Mukarom Kyai Haji Wahab Hasbullah, menjadi sahabat setianya yang ikut untuk membidangi ataupun menopang atas gerakan-gerakan KH Wahab Hasbullah di dalam seperti pendirian Nahdlatul Wathon yang akhirnya semuanya itu terkemas di dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Walaupun dari Jawa Barat, tapi semenjak pendirian NU di tahun 1926, dia hijrah ke Surabaya untuk berdakwah dan berjuang mengusir penjajah.
Untuk itu, Kiai Asep dan Gus Barra berasal dari keturunan-keturunan yang tentunya nasabnya bukan nasab yang sembarangan, tapi dari keturunan seorang kiai hebat dan mumpuni. Serta pejuang nasional yang ikut mengusir penjajah dan berkontribusi dalam kemerdekaan negara tercinta Republik Indonesia.
"Sudah sangat pantas dan layaklah, KH Abdul Chalim mendapatkan gelar pahlawan nasional, atas segala perjuangannya," jelasnya.
Ketua MUI Kabupaten Mojokerto KH. Cholil Arphaphy mengaku sangat gembira atas penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada KH Abdul Chalim dari Pemerintah Indonesia.
"KH Abdul Chalim itu kakeknya Gus Barra. Saya berharap, Pahlawan Nasional KH Abdul Chalim dapat dijadikan suri tauladhan bagi para generasi muda dalam mengisi kemerdekaan," kata KH Cholil.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh SE MM menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2023. Salah satunya adalah KH Abdul Chalim kakek dari Muhammad Al Barra Wakil Bupati Mojokerto. Ayni Zuroh sangat mendukung penganugerahan KH Abdul Chalim menyandang gelar pahlawan nasional.
"Saya sangat mendukung dan ikut gembira, kakeknya Gus Barra menerima anugerah sebagai pahlawan nasional. Gus Barra itu sahabat saya yang baik," tegas Ayni Zuroh yang juga Ketua PKB Kabupaten Mojokerto.
Raden Imam Wahjudi, SPd MM. Kepala Sekolah SMAN 1 Mojokerto juga ikut merasa gembira, kakek Gus Barra sebagai Pahlawan Nasional.
"Sudah selayaknya diberikan pengakuan sebagai Pahlawan Nasional, karena beliau adalah bagian dari proses lahirnya Fatwa Jihad untuk saat peristiwa 10 November 1945, perjuangan Arek-Arek Suroboyo, untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," ungkapnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait