Asal Usul Jalur Gaza, Perbatasan Israel dan Mesir yang Himpit Palestina

Trisna Eka Adhitya
Serangan udara militer zionis Israel menghancurkan permukiman rakyat Palestina di Jalur Gaza. (Foto: iNews.id/Reuters).

YERUSALEM, iNewsMojokerto.id - Jalur Gaza, wilayah sempit di antara perbatasan Israel dan Mesir dengan luas hampir sama dengan Washington DC, Amerika Serikat atau 365 km persegi, merupakan bagian dari wilayah Palestina bersama dengan Tepi Barat. Menurut laporan NBC News pada Rabu (11/10/2023), Palestina dulunya dikuasai Kesultanan Utsmaniyah, lalu oleh Inggris setelah Utsmaniyah runtuh.

Setelah berdirinya Israel pada tahun 1948, Mesir mengendalikan Gaza selama hampir dua dekade. Kemudian setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel mengambil alih kendali Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Israel mengendalikan wilayah tersebut selama 38 tahun berikutnya dengan membangun 21 permukiman Yahudi. Pada tahun 2005, atas tekanan internasional, Israel menarik kembali sekitar 9.000 pemukim dari Gaza dan menyerahkan wilayah itu kepada Otoritas Palestina yang juga mengendalikan sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Sebanyak 2,3 juta orang tinggal di Gaza, yang merupakan salah satu wilayah paling padat penduduk di dunia, dengan separuh dari warga Gaza berusia di bawah 19 tahun. Namun, mereka menghadapi keterbatasan akses ekonomi dan sosial, sehingga beberapa aktivis HAM menyebutkan kondisi Gaza sebagai penjara terbuka.

Israel menerapkan pembatasan ketat terhadap pergerakan warga Palestina di dan keluar dari Gaza, kecuali dalam kasus darurat medis. Sementara warga Israel memiliki kebebasan pergerakan.

Seiring berjalannya waktu, Israel secara bertahap menutup perlintasan perbatasan darat dari Gaza ke Israel, kecuali satu, dan setiap keluar masuk warga Palestina harus disetujui Israel. Mesir kadang membuka perbatasannya, yang merupakan satu-satunya akses bagi penduduk Gaza ke dunia luar, sedangkan blokade Israel telah merusak kegiatan ekonomi warga Palestina.

Menurut PBB, lebih dari 65 persen penduduk Gaza hidup di bawah garis kemiskinan, dan saat ini lebih dari 200.000 warga Palestina mengungsi akibat serangan Israel. Israel juga memotong pasokan listrik, bahan bakar, makanan, dan air, mengancam warga Gaza dengan kelaparan.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network