MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Perdagangan dan mata uang Majapahit tercatat di banyak sumber. Baik sumber Majapahit maupun catatan-catatan dari luar.
Sarana yang digunakan dalam transaksi perdagangan Majapahit sebenarnya berjalan dengan sistem utama yaitu sistem pertukaran langsung atau barter.
Barang-barang dagang yang di barter ini tidak hanya dalam jumlah satuan tetapi juga perdagangan dalam jumlah besar.
Di antara sistem barter yang menjadi sistem utama tersebut ada juga transaksi yang dilakukan dengan pertukaran uang. Sistem transaksi inilah yang mengembangkan peredaran mata uang di Majapahit.
Mata uang yang digunakan di Majapahit umumnya berbahan emas, perak, tembaga, dan timah. Dengan berbagai bahan mata uang tersebut masyarakat Majapahit mengenal berbagai macam mata uang.
Dalam artikel berikut akan diuraikan tiga mata uang yang paling umum dikenal di Majapahit yaitu pisis, ma, dan gobog. Apa perbedaan ketiganya?
Penggunaan Alat Tukar dan Mata Uang Majapahit
Dalam transaksi jual beli barang sehari-hari masyarakat umumnya bertransaksi dengan jumlah yang tidak begitu tinggi. Oleh karena itu mata uang yang digunakan bukanlah berbahan emas.
Mata uang emas hanya digunakan untuk transaksi jual beli yang nilainya tinggi. Sementara itu untuk transaksi di pasar umumnya masyarakat menggunakan mata uang Cina yang bernilai rendah.
Pada masa Majapahit mata uang Cina yang paling umum digunakan adalah mata uang pisis. Mata uang pisis dikenal sebagai mata uang Cina yang rendah nilai tukarnya.
Dalam banyak catatan para sejarawan menyebut bahwa mata uang Cina yang digunakan di Majapahit adalah hasil impor secara besar-besaran ke Jawa tatkala transaksi jual beli rempah-rempah.
Mata uang Cina menjadi tersebar luas karena diterima oleh masyarakat Jawa untuk transaksi yang biasanya digunakan dengan barter.
Selain mata uang pisis masyarakat di Majapahit juga mengenal mata uang ma.
Mata uang ma ini juga sama-sama berasal dari Cina. Namun diketahui bahwa mata uang ma nilainya sedikit lebih tinggi dibandingkan mata uang pisis.
Mata uang ma merupakan mata uang yang terbuat dari perak berbentuk bulat pipih dengan permukaan bagian tengah cekung.
Mata uang ma menjadi salah satu mata uang perak yang paling umum digunakan oleh masyarakat karena nilainya masih terhitung rendah. Selain mata uang ma, mata uang lainnya yang berbahan perak adalah kati, dharana, dan massa.
Lalu kapan masyarakat Majapahit menggunakan mata uang gobog?
Mata uang gobog sebenarnya digunakan bukan untuk transaksi jual beli di pasar. Mata uang gobog adalah mata uang asli Majapahit yang digunakan masyarakat setempat untuk keperluan ritual.
Mata uang goblog jumlahnya sangat sedikit. Fungsi aslinya adalah untuk media pelengkap upacara tertentu misalnya upacara keselamatan, upacara kesuburan. dan upacara syukuran.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait