MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Angka stunting di Kota Mojokerto terus diusahakan menurun. Salah satu caranya adalah dengan menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Mojokerto (Rembug Stunting) di Ruang Sabha Mandala Madya, Kantor Pemerintah Kota Mojokerto, Senin (27/3/2023).
Melalui rapat ini, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) ingin melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergitas hasil analisis situasi dan penyusunan rancangan rencana kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan terkait stunting. Tak hanya di tingkat kota, namun sinergitas hingga tingkat kecamatan, puskesmas, kelurahan, lembaga non pemerintah, dan masyarakat juga terus dilakukan dalam rangka menurunkan angka stunting di tahun 2024.
“Dalam forum ini kita semua ingin bersama-sama memastikan rencana kegiatan intervensi percepatan penurunan stunting secara kolaboratif," ungkap Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam sambutannya.
Menurut Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini, permasalahan stunting merupakan tanggung jawab seluruh elemen. Tujuannya adalah agar generasi emas yang akan datang dapat semakin berkualitas dalam membangun bangsa.
"Karena ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menyiapkan generasi penerus bangsa. Dan untuk mewujudakan generasi emas adalah harus bebas stunting dulu,” kata Ning Ita.
Ning Ita juga menyebutkan, Kota Mojokerto telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi perluasan intervensi penurunan stunting tahun 2022 sebagaimana keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor Kep. 10/M.PPN/HK/02/2021. Sehingga diharapkan pada tahun 2024 mendatang Kota Mojokerto dapat menuju zero stunting.
“Hal tersebut harus menumbuhkan semangat yang semakin besar untuk bersama-sama mengikhtiarkan menuju zero stunting dalam dua tahun terutama dengan sumber daya yang dimiliki Kota Mojokerto,” tegas Ning ita.
Langkah konkret pun telah dilakukan dengan berbagai program unggulan dalam penanganan stunting. Seperti diantaranya Gempa Genting, Canting Gulo Mojo dan Dashat dan bisa disinergikan 1600 kader motivator, 99 prameswari dan tenaga kesehatan yang di puskesmas se-Kota Mojokerto.
“Banyaknya SDM yang kita miliki kalau kita gerakkan bersama-sama maka tidak akan sulit untuk mecapai sasaran penurunan stunting,” ungkapnya.
Selain dilakukan sinkronisasi dan konfirmasi dalam forum ini juga dilakukan penandatangan komitmen bersama oleh Wali Kota Mojokerto dan Tim Percepatan Penurunan stunting Kota Mojokerto.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Pasiter Kodim 0815/Mojokerto, Kasi Dokkes Polres Mojokerto Kota, Kasi Datun Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Ketua TP PKK Kota Mojokerto serta team leader LGCB-ASR Kemendagri wilayah Jawa Timur.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait