JAKARTA, iNewsMojokerto.id - Akhir tahun ini harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan. Kedua tolok ukur Brent dan WTI berada pada fase penguatan sepanjang 2022, didorong pengetatan pasokan akibat tensi geopolitik, penguatan dolar AS, hingga lemahnya permintaan dari importir utama China.
"Ini tahun yang luar biasa bagi pasar komoditas dengan risiko pasokan yang menyebabkan peningkatan volatilitas dan kenaikan harga," kata analis ING Ewa Manthey, dikutip dari Reuters, Jumat (30/12/2022).
Berdasarkan data pada Jumat (30/12/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) meningkat 0,6 persen menjadi 78,88 dolar AS per barel setelah ditutup melemah 0,7 persen pada Kamis (29/12/2022). Sedangkan minyak mentah Brent menguat 0,5 persen menjadi 83,90 dolar AS per barel, tetapi kembali merosot ke 82,26 dolar AS untuk kontrak Februari.
WTI berada di jalur penguatan 4,5 persen untuk tahun ini setelah melonjak 55 persen pada 2021. Sementara Brent akan menutup 2022 dengan penguatan 5,76 persen setelah sebelumnya melejit 50,2 persen pada 2021.
Secara historis, harga sempat melonjak pada kuartal II ke puncaknya di 139,13 dolar AS per barel. Ini menjadi level tertinggi sejak 2008, didorong agresi militer Rusia dan Ukraina yang memicu masalah keamanan pasokan dan energi.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait