Kemhan tak memberikan penjelasan lebih lanjut soal drone dan amunisi yang digunakan dalam serangan. Namun jika dilihat dari tayangan, drone itu merupakan versi terbaru dari drone Lancet.
Jika hal ini benar, maka drone ini merupakan produk militer yang dikembangkan oleh anak perusahaan Kalashnikov, Zala Aero dan memiliki kemampuan membawa hulu ledak seberat 5 kg. Keunggulan lain dari drone ini yakni mampu mengudara selama lebih dari 1 jam sebelum menghancurkan targetnya.
Berbeda dengan versi sebelumnya, drone ini memiliki sayap depan lebih besar dan sayap ekor lebih kecil. Drone Lancet versi sebelumnya memiliki dua sayap berformasi X simetris.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait