7 Sanksi FIFA yang Mengancam Indonesia Imbas Tragedi Kanjuruhan

Nanda Alifya Rahmah
Indonesia terancam sanksi FIFA imbas tragedi Kanjuruhan. ( Foto : Istimewa)

MALANG, iNewsMojokerto.id - Menelan 125 korban jiwa, Indonesia terancam didera sanksi berat oleh FIFA. Tidak main-main 7 sanksi ini akan diberikan mengingat pelanggaran yang terjadi kala kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya akan terus dikenang sebagai laga berdarah yang menelan ratusan korban jiwa dan luka-luka. 125 orang meninggal, 20 orang masih jalani perawatan luka berat, dan sebanyak 304 orang alami luka ringan.

Dunia sepakbola Indonesia tentu akan meredup jika 7 sanksi FIFA itu dijatuhkan. Tak hanya bagi pemain, klub, Timnas Indonesia hingga PSSI, sanksi ini akan menjadi noda hitam dalam sejarah sepak bola tanah air.

"Semoga kita tidak terkena sanksi FIFA,''kata Menpora Zainuddin Amali, Minggu (2/10/2022).

Menurut peraturan FIFA, penggunaan gas airmata yang ditembakkan polisi saat mengamankan penonton di dalam stadion usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya merupakan pelanggaran. Hal tersebut tertuang dalam kode keamanan FIFA (Pasal 19 b).

"Senjata atau gas pengendali massa tidak boleh dibawa atau digunakan."

Jika pasal tersebut digunakan FIFA untuk menjatuhkan sanksi, beban yang ditanggung Indonesia akan sangat mengerikan. Berikut ini 7 ancaman sanksi FIFA imbas Tragedi Kanjuruhan:

1. Seluruh pertandingan liga Indonesia dibekukan 8 tahun.

Ancaman pertama dari sanksi FIFA yang mungkin dijatuhkan adalah pembekuan seluruh pertandingan. Masa maksimalnya adalah adalah delapan tahun.

Hukuman ini tentu akan mengerikan bagi perkembangan sepak bola nasional yang baru saja memberi angin segar pasca bersinarnya Timnas U-20. Saat ini Indonesia termasuk salah satu negara yang telah lolos kualifikasi Piala Dunia U-20 tahun 2023. 

2. Keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut

Sanksi ini lebih mengerikan lagi. Bukan hanya tidak boleh menyelenggarakan pertandingan, tetapi  nama Indonesia akan dicoret dair keanggotaan federasi bola di dunia.

Ancaman ini pernah  mencuat lewat dokumen FIFA pada 30 Mei 2015 yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut atas hasil rapat Komite Eksekutifnya di Zurich, Swiss.

Kala itu, FIFA menjatuhkan sanksi karena menilai pemerintah Indonesia melakukan pelanggaran karena intervensi, yaitu pelanggaran atas Pasal 13 dan 17 dari Statuta FIFA.

3. Piala Dunia U-20 di Indonesia akan dibatalkan

Indonesia tengah menyiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Prestasi menggembirakan pun ikut dicatatkan pada masa kualifikasi.

Namun, tragedi Kanjuruhan bisa saja memutar agenda ini. Jatah Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terancam dibatalkan oleh FIFA dengan alasan keamanan.

Indonesia diagendakan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar 20 Mei hingga 11 Juli 2022. Jika FIFA mempertimbangkan etika suporter Indonesia, tidak menutup kemungkinan pihak FIFA memilih batal menggelar Piala Dunia di sini.

4. Timnas Indonesia dilarang berlaga di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-20

Kerugian besar bagi para bintang sepak bola tanah air yang telah menggantung tingi cita-citanya untuk mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola internasional. Ada kemungkinan FIFA menjatuhkan hukuman ini imbas tragedi Kanjuruhan.

Ancaman sanksi yang tidak kalah menakutkan, hak keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala Asia U-2023 dan piala Asia U-20 2023 akan dicabut.

Padahal, Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 yang akan digelar 16 Juni-16 juli 2023. Sementara itu, Piala Asia U-20 akan digelar 1-16 Maret 2022 di Uzbekistan.

5. Poin Ranking FIFA Timnas Indonesia dikurangi

Bisa dibilang sanksi ini adalah sanksi yang cukup ringan dibanding empat sanksi sebelumnya. Namun perlu dicatat, tidak semudah itu mengangkat ranking sepak bola di antara seluruh negara di dunia.

Ranking FIFA adalah akumulasi banyak hal terkait perkembangan sepak bola di tanah air. Jika FIFA menurunkan ranking Indonesia yang terjadi, Timnas yang saat ini menempati 152 dunia kemungkinan bisa turun jauh.

Entah berapa lama lagi kerja keras akan membuahkan prestasi bagi garuda kebanggaan. Hal ini adalah beban yang akan ditanggung oleh para bintang lapangan hingga suporter Timnas Garuda.

6. Kompetisi Liga Indonesia tanpa penonton

Hukuman yang tidak kalah berat adalah larangan menggelar pertandingan berpenonton. Pasca kerusuhan di stadion Kanjuruhan, ramai netizen menyebut suporter Indonesia sebaiknya menerima hukuman semacam ini.

Bukan hanya bagi suporter Arema dan Persebaya, pembelajaran ini sebaiknya ditanggung oleh suporter bola seluruh Indonesia. Sebab diketahui ternyata masih banyak oknum suporter yang melakukan tindakan rusuh kala tim kesayangannya berlaga.

7. Klub Indonesia tidak boleh bermain di AFC Cup dan Liga Champions Asia

Klub berpeluang ikut menderita jika hukuman yang dijatuhkan FIFA adalah larangan tidak boleh tampil di AFC Cup dan Liga Champions Asia. Artinya peluang klub Indonesia untuk berprestasi di ajang sepak bola club tidak bisa diraih.

Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan jagat sepak bola Internasional. Bahkan pesepak bola Mesut Ozil mengirimkan ungkapan duka citanya.

Ancaman sanksi FIFA pasti dijatuhkan mengingat dampak yang terjadi pasca tragedi Kanjuruhan. Namun apakah sanksi tersebut akan membuat publik sepak bola Indonesia belajar?

 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network