Faktanya, psikologi menilai tidak ada perbedaan signifikan untuk kebohongan yang dilakukan untuk menghindari hukuman atas kesalahan yang disengaja atau kesalahan yang tidak disengaja.
Dengan kata lain, kebohongan tetaplah kebohongan. Meski digunakan untuk melindungi diri dari kesalahan yang
2. Untuk mendapatkan hadiah atau apresiasi.
Alasan ini sering menjadi latar belakang orang berbohong. Alasan seperti ini bisa ditemukan dalam situasi profesional maupun ruang privat. Contohnya adalah sengaja memberiklaim pengalaman kerja saat wawancara kerja untuk meningkatkan peluang perekrutan.
3. Untuk melindungi orang lain.
Meski tampak seperti sbeuah kebaikan, alasan yang satu ini tidak merubah kebohongan sebagai kejujuran. Alasan seperti ini sering terjadi dalam kasus berbohong untuk menghindarkan orang yang disayangi mendapat hukuman.
Motif ini tidak berubah karena niat. Pada akhirnya ini hanya akan mengantar seseorang mendapat sesuatu dengan cara yang tidak tepat.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait