Agar Punya Teman dan Tidak Kesepian, Kenali 3 Alasan Ini

Nanda Alifya Rahmah
Mengapa tidak punya teman dialami banyak orang. (Foto: Marcello Migliosi)

MOJOKERTO, iNews.id - Masalah tidak punya teman kerap menjadi isu remaja kekinian. Faktanya, orang dewasa pun tidak jarang merasa kesepian.

Di berbagai akun media sosial, mudah ditemukan unggahan tentang betapa sulitnya menjalin pertemanan. Kesepian menjadi satu hal yang sulit dihindari.

Alasan personal dari situasi tersebut bisa bermacam-macam. Umumnya, hal itu berangkat dari kondisi lingkungan dan tipe karakter seseorang.

Banyak pula yang mengeluhkan bahwa relasi pertemanan hari ini kerap dibalut oleh alasan-alasan yang tidak tulus. Akibatnya hubungan pertemanan pun jauh dari apa yang diharapkan.

Tim iNews melansir dari laman Verywell Mind, 3 alasan teratas dari kacamata psikologi mengapa seseorang tidak punya teman atau sulit menjalin hubungan pertemanan. Pengetahuan ini mungkin bisa mengubah sudut pandang pembaca dalam memahami relasi sosial. 

1. Perasaan "Anxiety"

Kata 'anxiety' menjadi populer sebagai pengalaman psikologi yang dirasakan banyak orang. Kata ini memiliki padanan 'kecemasan' dalam bahasa Indonesia.

Alasan yang sangat umum mengapa tidak punya teman adalah bahwa banyak orang mengalami episode kecemasan ketika bertemu orang baru. Kecemasan atau anxiety ini  berasal dari rasa takut ditolak atau dihakimi oleh orang lain. 

Bagi sebagian orang, kekhawatiran ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk terhubung dengan orang dan lingkungannya. Penderita anxiety biasanya sangat sulit untuk fokus dan terlibat dalam percakapan.

Mereka akan merasa gugup atau tidak yakin tentang diri sendiri. Akibatnya perasaan ini menghalangi orang untuk menjalin hubungan baru.

Saat anxiety menyerang, periksa pikiran dan perasaan untuk melihat apakah Anda merasa gugup, takut, atau tidak yakin. Kemudian tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran atau perasaan ini membantu atau menghambat kesempatan berteman. 

2. Adanya ide untuk 'menghindari' masalah

Mungkin alasan tidak punya teman adalah ingin menghindari kesulitan yang datang jika memiliki teman. Relasi dengan orang lain menjadi identik dengan 'sumber masalah' dalam kehidupan.

Pikiran ini kerap dimiliki orang-orang yang akhirnya memilih untuk tidak berteman dengan siapapun. Meski pada akhirnya pilihan tersebut kembali pada diri sendiri, coba tanyakan mengapa pikiran ini ada.

Mengapa Anda merasa perlu menghindari masalah dalam sebuah hubungan? Berhati-hatilah dengan keputusan itu dan cari tahu dari mana asalnya. 

3. Memiliki ekspektasi tinggi

Orang mungkin memberikan banyak tekanan pada diri mereka sendiri. Misalnya untuk menjadi populer atau reputasi yang baik dan pencapaian hidup tertentu.

Ini juga bisa terjadi dalam konteks berteman. Ekspektasi yang pada awalnya terproyeksikan pada diri sendiri itu bisa saja ikut memengaruhi bagaimana harapan kita terhadap orang lain.

Seringkali situasi semacam ini membawa seseorang pada kekecewaan. Saat Anda menemukan seorang teman, cobalah untuk melihat dirinya sebagai pribadi yang unik. Tanpa perlu membebankan ekspektasi tentang diri sendiri ataupun orang lain.

Kondisi kestabilan mental atau pengalaman masa lalu seseorang mungkin memengaruhi persepsinya dalam berteman. Faktanya, psikologi tetap menyarankan Anda untuk memiliki satu atau dua teman.

Terkadang, yang dibutuhkan hanyalah satu atau dua orang  yang cukup untuk menuai semua manfaat psikologis dari persahabatan yang sesungguhnya. Satu atau dua teman yang tulus sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sosial seseorang.

Mandiri secara psikologi tidak berarti seseorang tidak pernah merasa kesepian. Memiliki satu atau dua teman bisa menghindarkan dari perasaan tersebut.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network