Kendaraan yang digunakan untuk menempuh perjalanan dari Bukittinggi ke Padang yakni menggunakan pedati. Lantaran, pedati membutuhkan istirahat saat melakukan perjalanan, maka didirikannya enam pos peristirahatan selama perjalanan.
Dan di setiap pos peristirahatan, terdapat rumah makan yang menjual nasi dengan beraneka ragam lauk pauk dan juga sayuran. Asal mula nasi padang yakni hidangan nasi tersebut merupakan hidangan yang diperuntukkan oleh para bangsawan yang ingin berniaga dari Bukittinggi ke Kota Padang.
Restoran itu bernama Padangsche Restaurant yang diambil dari bahasa Belanda. Sehingga, nasi yang dijual pun dinamakan dengan nama nasi padang. Pada zaman dulu, hanya bangsawan saja yang bisa menikmati nasi padang. Hingga lambat laun, nasi padang pun dapat dinikmati oleh kaum pribumi.
Para penjual nasi padang biasanya membungkus nasi dengan beragam aneka lauk pauk. Untuk kaum pribum, biasanya porsi yang diberikan oleh penjual lebih banyak.
Alasannya, agar nasi padang bisa dinikmati secara bersama-sama oleh keluarga di rumah. Inilah alasan kenapa nasi padang yang dibungkus porsinya selalu lebih banyak dibandingkan dengan nasi padang yang disajikan di tempatnya langsung.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait