Inflasi Tinggi, Tingkat Pengangguran Rusia Berada di Rekor Terendah

Trisna Eka Adhitya
Tingkat pengangguran di Rusia turun ke rekor terendah pada Mei 2022. Namun, output industri turun dan permintaan konsumen berkurang. (Foto: AFP)

MOSKOW, iNews.id - Tingginya inflasi di Rusia mendorong tingkat pengangguran yang ada di negara beruang merah itu turun ke rekor terendah pada Mei 2022. Menurut data layanan statistik Rosstat, output industri turun dan permintaan konsumen berkurang setelah penurunan upah riil di tengah inflasi yang tinggi.

Mengutip Reuters, ekonomi Rusia terjun ke dalam resesi dan inflasi setelah Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari lalu sehingga inflasi berada di dekat level tertinggi 10 tahun. 

Bukti kontraksi ekonomi didukung oleh data Rosstat yang menunjukkan bahwa output industri Rusia turun 1,7 persen pada Mei dibandingkan dengan tahun lalu. Beberapa sektor mencatat penurunan besar-besaran, termasuk produksi mobil yang menyusut 96,7 persen secara tahunan. 

Meski begitu, jumlah orang yang menganggur di Rusia turun 1 poin persentase menjadi 3,9 persen dari angkatan kerja pada bulan Mei, terendah sejak layanan statistik mulai menerbitkan angka tersebut pada tahun 1992, menurut database Eikon.

Hal ini mengejutkan karena para ahli memperkirakan peningkatan pengangguran, terutama mengingat sejumlah perusahaan Barat telah memutuskan untuk meninggalkan Rusia dan beberapa telah mengurangi staf mereka.

Menteri Ekonomi Maxim Reshetnikov menyebut, meskipun angka ketenagakerjaan yang kuat, tetapi permintaan dalam perekonomian lemah. Penjualan ritel, ukuran permintaan konsumen, yang merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi utama Rusia, turun 10,1 persen di bulan Mei setelah turun 9,8 persen di bulan April. 

Analis memperkirakan penurunan 5,5 persen dibandingkan dengan periode tahun lalu dalam jajak pendapat Reuters. Penurunan permintaan terjadi setelah upah riil, yang disesuaikan dengan inflasi, turun 7,2 persen tahun ke tahun di bulan April. 

Ekonomi Rusia diprediksi akan menyusut 15 persen tahun ini dan 3 persen pada 2023 karena pukulan dari sanksi Barat, eksodus perusahaan, dan runtuhnya ekspor menghapus 15 tahun keuntungan ekonomi, menurut kelompok lobi industri perbankan global pada bulan Juni. Prakiraan resmi Rusia terbaru kurang pesimistis. 

Kementerian Ekonomi mengharapkan produk domestik bruto (PDB) berkontraksi sebesar 7,8 persen pada 2022. Sebelumnya, kementerian tersebut mengatakan ekonomi berada di jalur untuk berkontraksi lebih dari 12 persen, yang akan menjadi penurunan PDB terbesar sejak pertengahan 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network