JAKARTA, iNews.id – Status Gunung Anak Krakatau naik menjadi Siaga atau Level III. Namun kondisi ini belum mengganggu dan membahayakan pelayaran arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 di Pelabuan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 BMKG Serang Mohammad Nurhuda mengaku sedang mewaspadai gelombang tinggi di perairan Selat Sunda. Namun, status Level III menjadi peringatan bagi jajaran untuk tetap siaga.
"Jika modelnya hanya seperti itu tidak (mengganggu pelayaran)," kata Nurhuda, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (25/4/2022).
Sementara itu, Polda Banten mewaspadai dampak buruk letusan Gunung Anak Krakatau, apalagi sedang terjadi arus mudik. Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada mengantisipasi bencana yang tak terduga.
“Gelombang air laut tinggi hingga tsunami termasuk gangguan dari abu vulkanik yang terbawa angin,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga.
Shinto mengatakan pihaknya bakal menyiapkan pasukan agar siap diterjunkan dalam mengantisipasi arus mudik maupun balik. "Sehingga dampak bencana bila terjadi dapat diminimalisir terutama yang mengakibatkan korban jiwa," ujarnya.
Status Gunung Anak Krakatau naik dari Level II ke Level III, Minggu (24/4/2022) malam. Terpantau, ada hembusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi kolom hembusan sekitar 25-3000 meter dari atas puncak gunung.
Kepala Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono memperingatkan masyarakat tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
“Masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu miring mengenai erupsi gunung yang menyebabkan kemungkinan tsunami,” ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya