get app
inews
Aa Text
Read Next : Bambang Haryo Usulkan Pekerja Migran Jadi Duta Bangsa, Apa Itu?

BHS Dorong Percepatan Kawasan Ekonomi Khusus dan Pelabuhan Tanjung Carat

Senin, 09 Desember 2024 | 15:16 WIB
header img
Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono. (Foto: Istimewa)

PALEMBANG, iNewsSurabaya.id - Anggota DPR RI Komisi VII Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong Pemerintah Kementrian terkait segera merealisasikan pembangunan tanjung carat untuk kelengkapan kawasan ekonomi khusus tanjung carat yang menggantikan KEK tanjung api-api. Pelabuhan New Palembang di Tanjung Carat terletak di Desa Marga Sungsang, Sungsang I dan Sungsang II, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Lahan Pelabuhan Tanjung Carat direncanakan memiliki total luasan 230 hektar. Dimana sebagian lahan sekitar 59,95 hektar sudah tidak ada masalah tinggal pengurusan sertifikat di kementrian ATR dan kondisinya siapa bangun.

Hanya saja hingga saat ini untuk pembangunan pelabuhan tersebut, Kemenhub disebut masih menunggu proses pembebasan sisa lahan dari 230 hektar yakni sekitar 170,44 hektar lagi.

Anggota DPR RI Komisi VII dari Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengatakan, lahan seluas 59,95 hektar tersebut sebenarnya sudah sangat cukup, karena pelabuhan tanjung carat di rencanakan untuk menggantikan pelabuhan bombaru yang mempunyai luasan sebesar 24 hektar, sedangkan tempat penumpukan peti kemas hanya seluas 5 hektar saja.

"Artinya luasan Pelabuhan Tanjung Carat sudah lebih dari dua kali lipat daya tampungnya di bandung pelabuhan Boom Baru," katanya usai melakukan rapat koordinasi progres pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat bersama Pemerintah Provinsi Sumsel, BPTD," Sabtu (7/12/2024).

Menurut BHS, sembari menunggu pembebasan sisa tanah yang belum di bebaskan oleh kemenhub, infrastruktur kepelabuhanan sudah bisa di bangun. Sebenarnya luasan 59,95 hektar  sudah cukup untuk pembangunan pelabuhan di tanjung carat, karena pelabuhan tersebut untuk menggantikan pelabuhan Bom Baru yang saat ini sudah menampung 132 ribu peti kemas pertahun itupun load factor belum mencapai 100 persen, sebenarnya mampu menampung lebih dari 250 ribu peti kemas pertahun.

“Dan pertumbuhan jumlah peti kemas rata-rata sekitar 2,5 persen, berarti kalau pelabuhan tanjung carat hanya memiliki luas 59,95 hektar maka sampai dengan lebih dari 50 tahun sudah bisa menampung jumlah peti kemas yang masuk dan keluar di sumatera selatan,”Jelasnya.

"Kami dari Komisi VII berkepentingan untuk percepatan kepelabuhan di tanjung carat agar dapat merencanakan kawasan industri yang terintegrasi dengan kepelabuhanan termasuk realisasi pembangunan akses jalan sekitar 5,5 kilometer yang saat ini butuh segera di bangun, dan kami akan mendorong kementrian PU ,kemenhub dan ATR untuk percepatan penyelesaian pelabuhan tanjung carat," imbuhnya.

Dimana berdasarkan paparan Pemprov Sumsel akses jalan tersebut dan tambahan perbaikan jalan penghubungnya sekitar 3 km membutuhkan anggaran Rp.986,9 miliar. Jika infrastruktur sudah terbangun dengan baik dan pelabuhan sudah terbangun dengan baik maka industri akan datang karena aksesnya sudah ada. 

"Industri tidak boleh dibangun berdekatan dengan perumahan rakyat, harusnya di kawasan industri khusus," katanya.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut