JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Suhu politik di Jombang memanas jelang pendaftaran calon kepala daerah yang mulai dibuka KPU setempat 27 Agustus. Kian memanas seiring munculnya bursa calon Bupati yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilkada 2024.
Sejumlah nama besar digadang-gadang maju di Pilkada Jombang 2024 mulai dari Mundjidah Wahab dan Sumrambah yang merupakan pasangan petahana periode 2018-2023. Kemudian Kepala Desa Mojokrapak Warsubi, mantan Ketua Baznas Jombang Didin Ahmad Sholahuddin, mantan ketua PCNU Salmanudin Yazid, Gus Hans hingga eks Pj Bupati bupati Jombang, Sugiat.
Merespons banyaknya tokoh yang akan maju pada pesta demokrasi tahun ini, Sugiat menegaskan kesiapannya untuk berpasangan dengan siapapun, asalkan bukan dengan orang-orang yang tidak memiliki komitmen.
“Terkait pasangan saya di Pilkada nantinya, ini saya bocorkan sekarang ya dan boleh ditulis. Saya siap berpasangan dengan siapapun asal bukan mereka-mereka yang suka berkhianat dan mereka-mereka yang tidak bisa menjaga komitmen, catat itu,” kata Sugiat dengan tegas di hadapan wartawan.
Sayangnya, mantan kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sulawesi Barat tersebut tidak menjelaskan secara detail orang-orang yang dinilainya suka berkhianat itu.
“Saya tidak rela Jombang tidak maju, bukan berarti hari ini Jombang tidak baik tapi tantangannya kedepan sangat luar biasa,” katanya.
Sugiat menegaskan pada Pilkada Jombang ini, dirinya memastikan akan maju sebagai calon bupati dan bukan wakil bupati. Salah satu partai politik yang akan menjadi kendaraannya adalah Gerindra.
Sugiat telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai berlambang kepala Garuda itu. Selain itu, ia juga sudah memasang baliho dirinya di berbagai sudut Jombang dengan latar Partai Gerindra dan foto ketua umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya tidak mau kalau tidak Jombang satu, untuk apa, saya tidak punya kebijakan di situ, saya harus Jombang satu. Karena saya sudah merelakan tiga tahun masa kerja saya sebagai BIN, ada tidak orang yang berani merelakan tiga tahun masa kerjanya,” kata Sugiat.
“Saya ini dianggap gila oleh orang-orang, tapi tidak masalah, saya gila tapi untuk kampung kelahiran saya, untuk Jombang tercinta,” lanjut dia.
Untuk memuluskan langkahnya itu, Sugiat mengaku sudah melakukan komunikasi dengan beberapa partai politik (Parpol), di antaranya Partai Demokrat dan Golkar. Sebab, Partai Gerindra Jombang harus membangun koalisi dengan parpol lain untuk bisa mengusung calon kepala daerah. Dalam Pemilu 2024 di Jombang, Partai Gerindra meraih 8 kursi, sedangkan dibutuhkan minimal 10 kursi untuk mengusung calon.
"Yang saya lakukan sekarang tetap berkomunikasi dengan DPP partai. Saya sudah komunikasi dengan partai demokrat juga Golkar," kata pria asal Desa Japanan Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang ini.
Editor : Arif Ardliyanto