SURABAYA, iNewsMojokerto.id - Para pengusaha di Jatim yang tergabung dalam organisasi Forum CEO jatim sepakat berkolaborasi bersama Unicef untuk semakin peduli dengan anak-anak. Perumusan ini ditandai dengan diskusi membahas peluang dan tantangan bertajuk 'An Evening with Business Leaders - Shape the Future'.
Sekretaris Jenderal CEO Jawa Timur (Jatim) Jhonny Thio Doran mengungkapkan, CEO Jatim sangat peduli dengan masa depan anak-anak khususnya di Jatim.
"Kita memang mensharekan arti penting dari seluruh pengusaha member kami untuk mau peduli terhadap masa depan anak-anak," jelasnya saat ditemui usai acara di Double Tree by Hilton, Surabaya, Rabu (31/7/2024) malam.
Para member CEO Jatim pun menyadari, untuk membentuk anak-anak menjadi pemimpin masa depan, diperlukan kerjasama berbagai pihak. Baik pemerintah, NGO, dan juga dari kalangan korporasi memiliki peran yang sama untuk hal itu.
Melalui forum ini, CEO Jatim nantinya akan bersama-sama untuk meningkatkan kepedulian terhadap masa depan anak. Pengalokasian Corporate Social Responsibility (CSR) dengan porsi lebih kepada kegiatan anak semakin dikedepankan.
"Kita kolaborasi dengan Unicef, jadi kita juga memiliki program CSR di masing-masing perusahaan yang mana kita berusaha untuk mengenalkan kepada member agar CSR mereka agar bisa dialokasikan untuk program-program peduli anak-anak," ungkapnya.
Selama ini, CEO Jatim sangat terbuka dalam membimbing anak-anak untuk magang di berbagai kantor para membernya. Ia berharap, kedepan semakin banyak program-program yang ramah anak yang dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan Unicef.
"Ini kan kita mau dikoordinir,bisa lebih peduli dengan program dari Unicef," pungkas CEO Jete ini.
Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa dan Bali Arie Rukmantara mengungkapkan, untuk mempersiapkan Surabaya dan Jatim sebagai kota layak anak dengan standar internasional, kolaborasi berbagai pihak diperlukan.
"Bukan hanya pemerintah saja, dinas-dinas saja yang bekerja, ada swasta, ada organisasi kemasyarakatan, ada media, dan ada Unicef, jadi ini harus dibuktikan," katanya.
Melalui forum ini, menjadi salah satu jembatan khususnya bagi Kota Surabaya untuk meningkatkan status Kota Layak Anak (KLA) utama menjadi paripurna atau nantinya berstandar internasional. Pasalnya, Kota Surabaya membutuhkan adanya APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) sebagai salah satu syarat menjadi KLA kelas dunia yang bisa didapatkan melalui Forum CEO Jatim.
"APSAI itu penting, karena nanti asesmen KLA, rapat-rapat perumusan perda itu nanti harus diajak," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Surabaya (DP3APPKB) Kota Surabaya Ida Widayati mengungkapkan, Pemerintah Kota Surabaya terus berusaha untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai KLA paripurna atau berkelas dunia.
Ia pun mengapresiasi adanya kegiatan ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upaya Pemerintah Kota Surabaya yang sedang menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Anak kelas dunia. Dimana ada dua jalur yang bisa ditempuh.
Jalur pertama adalah menuju KLA paripurna yang merupakan status tertinggi KLA di Indonesia. Sedangkan jalur kedua melalui program Child Friendly Cities Initiative (CFCI) atau komunitas kota layak anak dunia.
"CFCI ini kita berjuang mulai tahun kemarin, dan memang golnya ini September tanggal 23-25 itu pak Wali akan presentasi di tingkat Asia Pasifik menyampaikan apa yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya sebagai Kota Layak Anak," tutupnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan yang diadakan Forum CEO bersama Unicef ini dihadiri puluhan perwakilan CEO. Diantaranya CEO Wings Grup, Samator, Kebab Turki Babarafi, dan lainnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya