get app
inews
Aa Text
Read Next : Reses Perdana, dr. Rambo Garudo Tampung Aspirasi Warga Balongrawe

Kisah Toni Sugiantoro, Anak Penjual Rempeyek di Jombang Lolos Jadi Polisi, Ibunda Puasa Senin-Kamis

Jum'at, 12 Juli 2024 | 07:52 WIB
header img
Kisah Toni Sugiantoro, Anak Penjual Rempeyek di Jombang Lolos Jadi Polisi. Foto iNewsMojokerto/zainul

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Toni Sugiantoro, anak penjual rempeyek di Jombang Jawa Timur berhasil lolos menjadi polisi. Pemuda 21 tahun ini merupakan warga Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Jombang.

Anak bungsu pasangan dari Endang Sukesi (52) dan almarhum Pitoro itu menjadi anak satu-satunya dalam keluarga setelah kakaknya meninggal dunia. Sehari-hari, Toni hidup bersama sang Ibunda di Desa Banjaragung.

"Alhamdulillah anak-e bakol (penjual) peyek jadi polisi," tulis Toni di sebuah kerta berukuran besar usai dinyatakan lolos seleksi.

Toni mengatakan, ibunya setiap harinya berjualan rempeyek dan permak baju di Jombang dengan penghasilan yang tidak menentu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan bapaknya sudah lama meninggal dunia. 

Kondisi kehidupan sederhana itulah memotivasi Toni untuk menjadi polisi.  Selain itu, tekat Toni juga  ingin membahagiakan ibunya yang selama ini selalu menemaninya.

"Saya ingin orangtua saya bangga. Apalagi Ibu hanya berjualan rempeyek dan permak baju. Bapak sudah meninggal, kakak juga sudah meninggal, tahun ini adalah batas umur saya mendaftar," ujarnya kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).

Tahun 2024 ini merupakan batas maksimal usia Toni mendaftar menjadi calon anggota Polri. Toni tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. ia semakin giat berlatih mempersiapkan diri mengikuti seleksi anggota Polri.

"Sembari berlatih, saya juga tetap ikut membantu ibu untuk membuat rempeyek lalu dijual lagi," ujar pria beralis tebal ini.

Atas kegigihan dan kesungguhan dalam berlatih, Toni dinyatakan lulus dan menjadi Polri dengan seleksi ketat. Selanjutnya, Toni akan mengikuti pendidikan tamtama pafa 23 Juli 2024 mendatang.

"Alhamdulillah masuk Polri gratis tidak bayar sama sekali, hanya bimbel (bimbingan belajar) tapi itu juga dibantu orang baik dan terus memberikan semangat kepada saya agar selalu fokus mengejar cita-cita," kata dia semringah.

Haru dan bangga hingga tak kuasa menahan tangis bahagia dirasakan Endang melihat anaknya sukses mewujudkan cita-cita almarhum bapaknya untuk menjadi seorang pegawai.

"Sangat senang sekali, bangga sekali punya anak bisa sukses walaupun orangtuanya kurang mampu, jualan rempeyek setiap hari hasil tidak seberapa dan permak baju, tapi ada orang baik membantu bimbel anak saya, saya berterimakasih," tuturnya.

Endang mengaku, selama ini dirinya tiada henti memanjatkan doa dan berpuasa agar cita-cita dan usaha yang diharapkan anaknya dapat terwujud dan derajat keluarganya terangkat.

"Melihay kondisi ekonomi kami, sepertinya tidak mungkin terwujud, tapi alhamdulillah Toni berhasil diterima. Almarhum bapaknya ingin sekali anaknya jadi pegawai tidak seperti orang tuanya yang hanya buruh di sawah. Selalu puasa senin-kamis tengah malam bangun salat, apapun dilakukan agar anak sukses membanggakan orang tua," katanya.

Setelah sang anak jadi polisi, Endang mendoakan anaknya sehat dan dilancarkan pendidikannya sampai tuntas. Endang juga memiliki harapan kelak agar menjadi polisi Jujur dan bertanggungjawab. "Semoga anak saya sehat selalu," tutupnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut