Mayat Duda Membusuk, Baunya Buat Hidung Tak Enak Lebih Parah dari Hewan

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Jasad pria bernama Audi Pratama (36) ditemukan dalam kondisi membusuk di rumahnya Perum Grand Nirwana Blok C, Desa Kebontemu Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/4/2024). 

Pria berstatus duda itu diduga sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan warga. Korban kali pertama ditemukan oleh warga yang membuka paksa dengan  cara mendobrak jendela rumahnya. 

"Informasi dari tetangga korban beberapa hari ini tercium bau gak enak, seperti bangkai, hingga kemudian diketahui korban meninggal dunia. Ya, perkiraan meninggal satu mingguan," kata Ketua RT setempat, Toni Prasetyowidoyo. 

Tobu mengatakan kalau itu pria asal Trenggilis Mejoyo, Surabaya tersebut tidak terlihat aktivitas keluar rumahnya sejak 16 April 2024 lalu. Selama ini, warga yang melintasi rumahnya mencium bau busuk. Lantas, warga berinisiatif mendatangi rumah pria duda tersebut. 

"Saat Didatangi, terlihat kunci rumah masih menggantung dari dalam yang artinya di dalamnya ada orang. Tapi warg tidak bisa masuk karena terkunci dari dalam," kata Toni di lokasi. 

Kemudian, korban membuka paksa atau mendobrak jendela rumah korban. Setelah terbuka, didapati Audi tergeletak di dalam dengan posisi terlentang dan jasadnya membusuk. Tak pelak, temuan itu langsung gempar. "Kita laporkan ke kepala desa dan juga Polsek Peterongan," katanya. 

Tak lama berselang, polisi tiba di lokasi. Polisi melakukan olah TKP dan menggali keterangan saksi-saksi. Dari olah TKP, polisi juga menemukan sejumlah obat-obatan. Jasad korban dievakuasi ke RSUD Jombang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolsek Peterongan Jombang, AKP Dian Anang membenarkan salah satu warga Perum Grand Nirwana Blok C ditemukan tewas tergelatak di dalam rumahnya. Ia belum memastikan penyebab meninggalnya pria berumur 36 tahun tersebut.

"Benar mas tadi ada warga ditemukan meninggal di rumahnya, jenazah korban dibawa ke rumah sakit, untuk penyebab meninggal masih penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.

Editor : Arif Ardliyanto