Edan! Suami di Mojokerto Jual Istri untuk Threesome di Hotel sambil Bawa Anaknya yang Masih Kecil

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Edan. Kelakuan MR (23) warga Desa Tunggal Pager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, sungguh keterlaluan. Bagaimana tidak, dia menjual istrinya untuk layanan seks threesome di hotel sambil membawa dua anaknya yang masih kecil.

Pelaku MR ditangkap anggota Satreskrim Polres Mojokerto Kota di kamar hotel Jalan Empu Nala, Kota Mojokerto, saat menjual istrinya kepada pria hidung belang.

Baca Juga

Demi Fantasi Seksualnya, Suami Tega Jual Istri Untuk Layani Threesome

Saat penangkapan, polisi juga menemukan dua anak pelaku berada di satu kamar hotel tersebut yang salah satunya masih berusia 3 tahun. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Kota, AKP Ahmad Rudi Zaini, menyatakan bahwa kasus ini dimulai dari laporan masyarakat dan patroli cyber Polresta Mojokerto.

Informasi tersebut kemudian diikuti dengan penggerebekan di sebuah hotel yang digunakan sebagai tempat transaksi.

"Ketika diperiksa, pelaku mengakui bahwa ia menawarkan istrinya kepada pria melalui WhatsApp dan Facebook dengan harga Rp1,5 juta untuk melakukan threesome," kata Rudi pada hari Rabu (3/4/2024).

Korban, yang bernama NS (23), adalah istri dari pelaku. Pelaku telah menjual istrinya untuk layanan seks threesome sebanyak empat kali.

"Praktik ini telah dilakukan oleh pelaku sejak tahun 2023," tambahnya.

Sementara itu, pelaku MR mengaku bahwa ia terpaksa menjual istrinya karena pendapatannya sebagai karyawan pabrik pupuk tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Selain itu, faktor fantasi seks dari menonton film porno juga turut memengaruhi keputusannya.

"Pendapatan saya kurang. Gaji dari pabrik pupuk hanya Rp3 juta per bulan. Saya memiliki dua anak, dan itu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kami," ungkap pelaku MR.

Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa kain handuk hotel, alat kontrasepsi, handphone, dan uang sebesar Rp1,5 juta.

Pelaku MR saat ini ditahan dan akan dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 UU 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau Pasal 296 KUHP tentang Muncikari.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta