MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menghadiri Dialog Kebangsaan dan Sahur Bersama istri Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yaitu Sinta Nuriyah Wahid. Acara ini berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemkab Mojokerto pada Minggu (31/3/2024) dini hari.
Kegiatan sahur bersama ini diinisiasi oleh Gusdurian Mojokerto dan dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas kesenian, ojek online, tukang becak, organisasi keagamaan, dan masyarakat marjinal. Turut hadir juga Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Sekdakab Mojokerto, serta Ketua dan pengurus Jaringan Gusdurian Mojokerto raya. Tokoh agama dan penghayat kepercayaan se-Mojokerto Raya juga turut memeriahkan acara ini.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para tamu sahur bersama pada dini hari ini. Ia menggambarkan acara ini sebagai momen yang sangat luar biasa di bulan suci Ramadan.
“Ini adalah suatu acara yang sangat luar biasa di bulan suci Ramadan, karena kita sahur bersama dan nanti kita akan mendengarkan pidato kebangsaan dari ibu nyai, yaitu Sinta Nuriyah Wahid,” ungkapnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menyoroti pentingnya momen sahur bersama di bulan Ramadan. Ia mengapresiasi bahwa seluruh elemen masyarakat Indonesia dapat duduk bersama, berada di ruang yang sama, dan berbagi menu sahur yang serupa.
“Ini betul-betul pelajaran yang luar biasa dari ibu nyai bahwa kami bersama-sama sahur bersama. Dan makanan yang disiapkan pun sama. Biasanya standar operasional untuk makan minum setiap tamu berbeda. Maka untuk sahur kali ini, ibu nyai meminta untuk menyamaratakan makanan atau minuman untuk kita semua. Ini luar biasa,” tambahnya.
Bupati Ikfina juga bersyukur atas kehadiran istri Presiden ke empat yang akrab dipanggil ibu Sinta ini. Menurut Ikfina, kehadiran ibu Sinta ini merupakan suatu kebanggaan, penghargaan dan keberkahan buat masyarakat Mojokerto.
"Karena dari apapun yang beliau contohkan kepada kita adalah suatu nilai yang sangat berharga, bagaimana kita bisa memelihara persaudaraan, persatuan dan kesatuan diantara kita semuanya," tuturnya.
Sementara itu, dalam dialog kebangsaannya, Sinta Nuriyah Wahid mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk bisa memaknai arti puasa yang sesungguhnya.
"Puasa tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar, namun lebih dari itu adalah tentang akhlak luhur serta budi pekerti," terangnya.
Istri Presiden RI keempat itu menambahkan, dalam berpuasa itu orang akan dilatih untuk sabar. Sabar dalam menghadapi segala cobaan yang diberikan dan sabar menahan hawa nafsu yang datang. Tak hanya itu, orang berpuasa juga akan diajarkan sifat kejujuran.
"Jadi tentang puasa ini kita sama-sama diajarkan tentang akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur," imbuhnya
Editor : Trisna Eka Adhitya