get app
inews
Aa Read Next : Kejaksaan Negeri Jombang Digeruduk Badut, Minta Kajari Baru Tuntaskan 5 Kasus Korupsi 

Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta Adakan Aksi Demonstrasi, Kritisi Politik Dinasti

Sabtu, 07 Oktober 2023 | 09:51 WIB
header img
Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi untuk menolak politik dinasti. (Foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNewsMojokerto.id - Puluhan orang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi menyikapi situasi politik di Indonesia, Jumat (6/10/2023). Mereka menolak cara rezim yang berkuasa saat ini, karena telah merusak demokrasi dengan menabrak konstitusi, dengan memperalat Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meneguhkan kekuasaan.

Koordinator umum Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta Roby mengatakan, runtuhnya demokrasi berdampak pada seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Dalam orasinya, Roby mengatakan keserakahan dalam kekuasaan menimbulkan efek buruk bagi kehidupan bangsa dan bernegara, sehingga potensi dibangunnya politik dinasti harus dikritisi.

"Mahasiswa dan masyarakat hari ini harus memiliki peran sebagai agen kontrol pada sistem demokrasi yang berjalan di negara yang katanya menganut prinsip demokrasi ini," kata Roby, saat berorasi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Roby mendesak penguasa agar tidak mengintervensi dalam setiap kebijakan yang berdampak buruk sehingga menyengsarakan rakyat. Ia menegaskan tidak dibenarkan, kekuasaan dimanfaatkan sebagai alat untuk menyumbat kebebasan demokrasi.

Selain itu, kata Roby, tidak pantas bagi pemimpin memberikan keuntungan terhadap segelintir orang saja. Terlebih jika hanya memberikan keuntungan kepada pribadi dan keluarga sendiri.

"Hal ini tentu wajib untuk ditolak dan respon cepat agar semakin tidak merosotnya demokrasi di negara yang kita cintai ini," katanya.

Padahal, lanjut Roby, masih banyak persoalan yang belum terselesaikan oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Misalnya, isu pendidikan dan agraria.

"Masyarakat justru dihadapkan dengan praktik-praktik politik kotor sehingga menjadi pembodohan politik yang terjadi di tengah masyarakat," kata Roby.

Dia menambahkan, beberapa keputusan yang dikeluarkan pemangku kebijakan hanya menguntungkan segelintir orang saja. Hal ini tidak menunjukkan edukasi politik yang baik bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut