get app
inews
Aa Read Next : Kenapa Indonesia Punya Banyak Menu Soto? Ini Asal Mulanya

Menjelang Idul Adha Ratusan Sapi Garut Idap LSD, Apa Itu?

Jum'at, 09 Juni 2023 | 13:25 WIB
header img
Sapi terkena LSD. (Foto: Balai Besar Veteriner Wates)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Lumpy Skin Disease (LSD) dilaporkan  menjangkit ratusan sapi di Kabupaten Garut. Sedikitnya terdapat 372 ekor sapi tersebar di 25 kecamatan.

Apa itu LSD? Dikutip dari laman Balai Besar Veteriner Wates, LSD telah disebut sebagai ancaman baru bagi ternak sapi dan kerbau di Indonesia. 

LSD merupakan sejenis penyakit kulit  yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Virus LSD merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. 

Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Penularan pada hewan kambing atau domba sejauh ini belum ditemukan.

LSD menyebar melalui kontak langsung dan tidak langsung. Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah sebab LSD juga bisa menular secara mekanis.

Penularan langsungnya bisa dengan lesi kulit, bisa diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Sementara secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. 

Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).

Masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali ciri dan gejala LSD pada ternak. Ciri klinis utama LSD adalah lesi kulit berupa nodul (sejenis benjolan berlubang)  berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. 

Penyakit ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5 derajat C. Jika dibiarkan, benjolan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif. 

Tanda klinis lainnya adalah ternak tampak lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki.

Di tahap lanjut, LSD dapat menyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan.

Saat ini pencegahan secara spesifik dilakukan dengan vaksinasi. Saat ini vaksin LSD bisa diperoleh melalui dinas setempat. 

Hingga saat ini belum ada pengbobatan khusus terhadap LSD. Pengobatan untuk LSD bersifat symptomatik untuk mengobati gejala klinis yang muncul dan suportif untuk memperbaiki kondisi tubuh ternak yang terinfeksi.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut