MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id- Naskah kuno Majapahit penting dikenal tidak hanya karena nilai sejarahnya. Macam-macam naskah kuno Majapahit juga menyimpan isi yang amat berharga.
Mengetahui naskah kuno Majapahit apa saja akan lebih bermanfaat jika mempelajari kisah di dalamnya. Naskah-naskah Majapahit adalah karya sastra tinggi yang sebenarnya bisa dinikmati oleh siapapun.
Sebab karya-karya pujangga Majapahit ini kini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Membaca naskah karya pujangga besar Majapahit pun layaknya membaca sebuah novel atau puisi.
Berikut ini tim iNews sajikan 3 naskah kuno Majapahit yang perlu untuk dibaca semua orang. 3 karya pujangga Majapahit mestinya dipelajari dan disebarluaskan pesan kebaikannya.
Kakawin Sutasoma adalah karya asli seorang pujangga besar Majapahit. Ia adalah Mpu Tantular.
Sebagaimana judulnya, kakawin Sutasoma adalah sebuah karya berupa puisi Jawa kuno tentang seorang bernama Sutasoma.
Sutasoma sebenarnya adalah seorang pangeran. Ia putra mahkota kerajaan Astina. Ayahnya bernama Prabu Mahaketu.
Perannya di bumi sebagai putra mahkota pewaris kerajaan besar harus menemukan ujian. Sebagai seorang calon raja, Sutasoma ternyata juga sekaligus reinkarnasi Bodhisattva.
Sutasoma memiliki peran besar selain memimpin Astinapura. Ia juga mengemban tugas kemanusiaan bagi seluruh alam raya penduduk bumi.
Kisah Sutasoma sangat menarik dibaca. Selain alur kisah yang seru mengenai pertemuan Sutasoma dengan banyak tokoh dan makhluk aneh, kakawin ini juga menawarkan keindahan bahasa sastra yang luar biasa.
Kakawin Majapahit berikutnya yang penting untuk dibaca siapapun adalah Kakawin Arjunawijaya. Karya syair kuno ini juga ditulis oleh Mpu Tantular.
Sama seperti Sutasoma, teks asli Arjunawijaya berbahasa Jawa Kuno. Kakawin ini juga berbentuk puisi yang ditulis dengan bahasa sastra yang indah.
Meski demikian, para pembaca tidak perlu khawatir tidak memahami isinya. Kakawin Arjunawijaya justru amat bisa dinikmati siapapun.
Kisah dalam karya ini berpusat pada seorang raja bernama Prabu Arjuna Sahasrabahu.
Dalam kakawin ini, Sang Prabu dikisahkan berperang melawan Dasamukha. Prabu Arjuna Sahasrabahu pun menang dan berhasil membuat Dasamukha pingsan.
Namun, tentu saja kisah dalam kakawin ini tidak sebatas itu. Dalam kakawin ini pun dikisahkan cerita asal usul Dasamukha.
Kakawin Arjunawijaya memang ditulis berdasarkan kisah Ramayana. Namun, ragam bahasa dan kekayaan citraan dalam puisi kuno ini tampaklah menunjukkan kekhasan bahasa dan alam nusantara.
3. Kakawin Negarakertagama
Kakawin ketiga yang paling penting untuk dibaca dalam khasanah teks Majapahit adalah Kakawin Negarakertagama. Karya yang satu ini ditulis oleh Mpu Prapanca.
Kakawin Negarakertagama aslinya bernama Desawarnana. Artinya adalah uraian tentang desa-desa.
Kakawin Negarakertagama isinya memang berupa penyebutan desa-desa di wilayah Majapahit. Namun, uniknya, kakawin ini ditulis berdasarkan perjalanan sang Prabu Hayam Wuruk.
Salah satu penggalannya mengisahkan perjalanan Sang Prabu kala menuju candi pendharmaan Gayatri Rajapatni. Dalam perjalanan itulah dideskripsikan kekayaan wilayah Majapahit dan keagungan Prabu Hayam Wuruk.
Oleh karena itu, kakawin Negarakertagama kerap dijadikan sumber informasi terpercaya akan situasi Majapahit di masa kejayaannya.
Dalam kakawin ini, tampak kemahiran bahasa dan kecermatan Mpu Prapanca dalam melukiskan sesuatu. Prapanca dinilai cukup akurat menyebutkan tiap titik wilayah dan sekaligus menguraikannya dengan bahasa indah.
Ketiga karya dari Majapahit ini menunjukkan pencapaian sastra di masa Prabu Hayam Wuruk. Selain menikmati keindahan bahasa Jawa Kuno, kakawin ini merupakan sumber informasi nilai Nusantara yang perlu diketahui oleh dunia. Khususnya masyarakat Indonesia.
Itulah 3 naskah kuno Majapahit yang penting dibaca oleh siapapun.
Editor : Trisna Eka Adhitya