MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Sosok Minak Jinggo diyakini benar-benar ada dan hidup di zaman Majapahit. Meski banyak penelitian yang menyebut bahwa tokoh ini hanyalah tokoh fiktif, nyatanya masyarakat masih memercayai bahwa tokoh ini nyata.
Salah satu kepercayaan masyarakat akan kebenaran tokoh Minak Jinggo adalah keberadaan Candi Minak Jinggo. Bangunan yang sejatinya tinggal reruntuhan ini adalah candi keagamaan pada masanya.
Candi Minak Jinggo terletak di kawasan Trowulan. Di area bangunan candi inilah terdapat sebuah patung yang diyakini masyarakat sebagai sosok Minak Jinggo. Namun, fakta penelitian menunjukkan jawaban lain.
Sebuah arca garuda bertaring dengan tubuh seperti manusia diyakini masyarakat sebagai sosok Minak Jinggo. Dialah Raja Blambangan yang pada akhirnya dikalahkan oleh Damarwulan, Raja Majapahit.
Menurut penelitian Annisa dalam skripsinya ‘Candi Menakjingga Tinjauan Latar Belakang Keagamaan Berdasarkan Penggambaran Relief’ yang Tim iNews kutip dari laman Kemdikbud, patung Minak Jinggo tersebut adalah arca garuda.
Arca garuda bertaring tersebut menunjukkan bahwa bangunan candi ini dulunya digunakan oleh para penganut Hindhu. Sebab, garuda dikenal sebagai wahana (kendaraan tunggangan) dewa Wisnu.
Fakta mengenai Candi Minak Jinggo dapat dirunut pula dari tulisan Raffles, The History of Java (1817). Raffles mencatat bahwa di dekat kolam terdapat arca yang bagian bawahnya berbentuk manusia dan bagian atas tubuhnya berbentuk burung.
Penelitian mengenai Candi Minak Jinggo dilakukan pertama kali oleh Knebel pada 1907. Laporannya ditulis dengan judul "Rapporten van de Commissie in Nederlandsch-indie voor Oudheidkundig Onderzoek op Java en Madoera".
Knebel sempat mencurigai arca yang disebut patung Minak Jinggo itu adalah perwujudan Dewa Yama. Sayangnya, fakta bahwa arca tersebut bersayap membuat tafsiran ini kurang tepat.
Kemudian, penelitian pertama pada era kemerdekaan dilakukan pada 1977 oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Penelitian tersebut menemukan adanya struktur bangunan dan batu-batu candi lepas di dalam gundukan tanah.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh BPCB Trowulan pada 2007. Berbagai temuan fragmen terakota, mata uang kepeng, fragmen keramik dari Dinasti Yuan (1279-1368), fragmen miniatur rumah, genteng, fragmen relief, dan arca katak yang terbuat dari bahan batu putih diamankan sebagai benda arkeologi dari Candi Minak Jinggo.
Sementara itu, kebenaran mengenai sosok Minak Jinggo yang berwujud garuda tetap diyakini sebagian masyarakat. Meski demikian, tidak sedikit pula masyarakat yang telah memahami kebenaran sosok Minak Jinggo.
Sebagai tokoh fiksi, Minak Jinggo adalah tokoh unik yang memiliki peran ganda. Kadang ia tampil sebagai sosok antagonis. Di waktu lain, Minak Jinggo adalah tokoh pahlawan.
Editor : Trisna Eka Adhitya