JOMBANG, iNews.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang tengah menjadi sorotan. Pasalnya, pihak RSUD diduga melakukan malpraktik kepada Rohmah, seorang ibu warga Desa Sompok, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Yopi Widianto, suami dari Rohmah menceritakan bagaiamana dugaan itu terjadi. Pada 28 Juli 2022 sekitar pukul 10.00 WIB istrinya dirujuk dari puskesmas ke RSUD Jombang dengan rekomendasi operasi sesar.
Setelah menunggu hingga sore, istrinya bernama Rohmah (29) sudah mengalami pembukaan tujuh. Pada pukul 17.00 WIB, air ketuban Rohmah pun sudah pecah.
Perawat pun lantas memberikan obat perangsang terlebih dahulu dan tidak menjalani operasi sesar. Pihak RSUD ingin mengusahakan agar dapat melahirkan secara normal.
"Jam 4 (sore) sudah bukaan 7, terus setengah 5, jam 5 itu air ketuban pecah sengaja tinggal dikit lagi sudah lengkap, dikasih obat perangsang, terus istri saya nanya kok nggak operasi kita usahakan normal," kata Yopi ditemui wartawan di rumahnya, pada Senin, (1/8/2022).
Lanjut dia, persalinan pun tetap diusahakan secara normal oleh pihak rumah sakit. Buah hati yang ditunggu tak kunjung keluar, sang istri sempat menanyakan mengapa tidak segera dilakukan operasi.
"Proses persalinan sekitar jam setengah 7an jam 7an bayi itu nggak bisa keluar sama sekali, istri saya nanya lagi nggak dioperasi, (kata perawatnya) iso kok mbak, kita usahakan. Oke saya kan awam oke terserah, nggak bisa keluar, vakum dipedot (diputus) kepalanya, nah mulai disedot itu sudah nggak bernyawa, nggak bisa keluar," paparnya.
Yopi pun kembali mempertanyakan alasan mengapa tidak segera dilakukan operasi sesar. Pasalnya sang istri sudah merasa kesakitan.
"Saya nanya lagi, kenapa kok nggak disesar, kenapa nggak dioperasi ya kita sudah berusaha semaksimal mungkin, rujukannya sesar. Sekitar pukul setengah 10 dijarno (dibiarkan) sudah nggak ada pilihan, sudah nggak ada pilihan," terangnya.
Ia kemudian diberi penjelasan oleh seorang dokter bahwa bayinya harus diberikan tindakan medis pemisahan anggota tubuh bayi, agar janinnya bisa keluar.
"Dengan memotong kepala atau gimana, terus badannya nanti diambil dari sesar. Kenapa tadi nggak disesar, (jawabnya) kita sudah berusaha, kalau bisa normal ya normal dulu. Saya sudah lihat istri kesakitan, saya tanda tangan, akhirnya dioperasi pukul setengah 12 (malam) sudah selesai, saya lihat bayinya ya udah nggak ada,"pungkasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya