Dewa Matahari Memang Dipercaya Ada, Ini 5 Sosoknya Menurut Berbagai Kebudayaan Asia

MOJOKERTO, iNews.id - Viral pria menyebarkan ajaran dewa matahari di Lebak, Banten hebohkan masyarakat. Pria bernama Natrom (62) itu di-update mengidap gangguan jiwa.

Menurut penelusuran tim iNews, faktanya sosok dewa matahari memang dipercaya di banyak kebudayaan di seluruh dunia. Bahkan salah satu ajaran agama di Indonesia meyakini adanya entitas serupa.

Baca Juga

Heboh Pengusaha Mengaku Dewa Matahari, Ini Kata Polisi

Berikut ini Tim iNews sajikan oooooo sosok dewa matahari yang dipercaya di tengah masyarakat Asia. 

1. Shams

Patung orang berdoa pada Dewa Shams. (Foto: Public domain)

Dalam mitologi Arab, dikenal beberapa nama dewa matahari. Salah satunya adalah Shams atau Shamsun. Ia adalah sosok Dewi yang diyakini oleh oleh masyarakat jazirah Arab sebagai dewa lokal. Nama Shams juga dikaitkan dengan Dewa Shamash dalam kebudayaan Mesopotamia.

2. Mitra 

Relief Dewa Mitra versi Roma. (Foto: Jean-pol grandmont)

Mitra atau Mithra adalah sosok dewa yang diasosiasikan dengan matahari oleh masyarakat Indo-Iran. Bahkan sosok dewa Mitra juga muncul dalam tradisi Hindhu dan Budha.

Dewa ini juga disebut memiliki hubungan dengan era Hellenistik. Dewa Mitra kerap dikaitkan dengan beberapa tokoh dewa Yunani seperti Apollo, Helios, dan Hermes. Semuanya adalah sosok yang berkaitan dengan matahari.

3. Amaterasu

Lukisan tentang Dewi Amaterasu. (Foto: Public domain)

Dewi matahari yang satu ini berasal dari kebudayaan Jepang. Ia adalah salah satu entitas inti dalam ajaran Shinto.  Sosoknya sebagai perempuan kerap dibaca sebagai representasi peran perempuan dalam perkembangan masyarakat Jepang.

Betapa penting arti sosok dewa matahari bagi orang Jepang juga tampak dalam banyak produk kebudayaan mereka. Jepang bahkan disebut dengan julukan negeri matahari.  Lingkaran merah dalam bendera nasional mereka, juga merujuk pada sosok Amaterasu.

4. Surya

Patung Dewa Surya. (Foto: Indian museum)

Dewa Surya dikenal dalam ajaran Hindhu dan Budha. Kata 'surya' sendiri kini digunakan masyarakat Indonesia untuk merujuk matahari.

Dalam tradisi Hindhu, Dewa Surya adalah salah satu dewa utama dalam ajaran Smarta. Ia dikenal dengan banyak nama. Aditya, Arka, Ravi, dan Bhaskara adalah sebutan populer untuk Dewa Surya.

Dalam tradisi Budha, Dewa Surya dikenal dengan nama Surya Pariththa, Suyhra Pitaka, Treravada Buddhis, dan lain sebagainya.

5. Istanu 

Patung Istanu atau Arinna. (Foto: World imaging)

Kebudayaan Hitti mengenal banyak dewa matahari. Salah satunya adalah Istanu. Istanu merupakan dewi matahari yang juga dikenal dengan nama Arinna.

Peran dewi matahari ini cukup besar di masa kerajaan Hitties. Dewi Istanu adalah sosok yang menentukan legitimasi kekuasaan seorang raja. Ia dianggap sebagai sosok ibu dan disebut dengan gelar "Queen of all lands" (Ratu seluruh tanah).

Editor : Trisna Eka Adhitya