Alunan Musik Patrol Menggema di Kota Mojokerto

Trisna Eka Adhitya
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Jajaran Forkopimda Kota Mojokerto memukul kentongan mendandai dibukanya Lomba Musik Patrol Tradisional Kota Mojokerto, Rabu (27/4/2022). (Foto: Trisna Eka Adhitya)

MOJOKERTO, iNews.id - Rabu (28/4/2022) malam, suasana Kota Mojokerto semarak dengan berbagai alunan musik patrol tradisional. Berbagai elemen masyarakat pun berdatangan memadati Jalan Gajah Mada depan Kantor Pemkot Mojokerto untuk menyaksikan even di penghujung Bulan Ramadan yang diselenggarakan oleh Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pendidikan Kota Mojokerto ini. 

Ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Wali Kota Mojokerto, sebanyak 35 peserta lomba yang terdiri dari para pelajar jenjang SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA dari berbagai sudut kota menyuguhkan alunan harmoni musik tradisional yang identik dilantunkan di saat Bulan Ramadan. 

Penyelenggaraan even yang juga dihadiri oleh Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Mojokerto Supriadi Karima Syaiful yang juga suami wali kota, jajaran Forkopimda, dan Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo. Juga hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Amin Wachid dan sejumlah kepala OPD lingkup Pemkot Mojokerto sukses memeriahkan malam-malam terakhir di Bulan Ramadan tahun ini. 

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, musik patrol tradisional merupakan salah satu budaya yang perlu diangkat karena dapat mempersatukan masyarakat. 

"Musik patrol adalah elemen dari kesenian tradisional yang mampu menciptakan harmonisasi menjadi satu daya tarik khusus. Sehingga bisa mempersatukan berbagai elemen masyarakat mulai dari masyarakat lokal hingga wisatawan untuk datang dan menikmati serangkaian musik,” jelasnya.

Menurut Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita ini, musik patrol memiliki kesejarahan yang kuat dalam masyarakat Jawa Timur. Dimana hampir setiap daerah di Jawa Timur menggaungkan musik patrol di bulan Ramadan untuk membangunkan orang yang hendak sahur untuk menjalankan ibadah puasa. 

Sehingga, unsur dakwah melalui kebudayaan pun tercipta dengan adanya musik patrol ini. Ini pula yang menyebabkan Kota Mojokerto menjadi satu-satunya Kota di Jawa Timur yang mampu meraih penghargaan Harmony Award tahun 2021 dari kementrian Agama, karena kehidupan umat beragama di Kota Mojokerto dapat berjalan dengan baik.

"Karena masyarakat menggunakan musik patrol dengan menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan persatuan umat beragama,” ungkap Ning Ita.

Ia berharap, kedepan even ini semakin besar sehingga menjadi salah satu magnet bagi para wisatawan yang akan datang ke Kota Mojokerto. Hal ini karena musik patrol memiliki keunikan dibandingkan dengan jenis musik yang lainnya.  

“Memberikan ciri khas dengan bentuk dan simbol yang diusung dengan lantunan musik yang tidak ada pada jenis musik musik populer masa kini,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid mengungkapkan, lomba musik patrol yang diselenggarakan merupakan langkah Pemkot untuk melestarikan tradisi. 

“Saat bulan Ramadan, masyarakat selalu diperdengarkan dengan musik patrol, sehingga tradisi ini yang menjadi inspirasi kami untuk lomba musik patrol tradisional,” katanya. 

Dalam lomba kali ini, para peserta diberangkatkan dari titik start di depan Kantor Pemkot Mojokerto di Jalan Gajah Mada melalui rute Jalan Benteng Pancasila (Benpas) dan finis di halaman Kantor Dinas P dan K Kota Mojokerto. Peserta kegiatan lomba musik patrol diikuti oleh 3 regu peserta kehormatan. 

Yakni dewan kebudayaan daerah, sanggar Pramuka dan dari karang taruna. Dalam lomba ini, Pemkot Mojokerto memberikan uang pembinaan kepada tiga peserta terbaik. 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network