JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Identitas tiga terduga maling spesialis rokok yang membobol toko sembako di Pasar Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang terungkap. Mereka berasal dari Surabaya dan diduga masih satu keluarga.
Berdasarkan data dari kepolisian, mereka yakni Marsam bin Marsudin (42), Marsai Bin Marsudin (37) dan Mat Romseh bin Marsudin (31). Ketiganya warga Kompleks Sidotopo, Dipo Barat 6/35 RT 08 RW 03 Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
"Ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini proses penyidikan masih berjalan," kata Kasihumas Polres Jombang AKP Kasnasin kepada iNewsMojokerto.id, Kamis (20/11/2025), siang.
Ketiga tersangka ditangkap warga saat berada di kawasan Pasar Cukir, Diwek, Jombang, pada Rabu pagi (19/11/2025) usai membobol toko sembako di Pasar Bandung, Diwek, Selasa (18/11/2025) siang pukul 14.00 WIB. Aksi mereka terekam CCTV dan viral di media sosial.
Dalam video itu, terlihat seorang pria memakai topi, kasus hitam dan celana pendek merusak pintu toko dengan alat pemotong baja. Setelah berhasil, pintu dibuka oleh pemuda itu.
Tidak lama kemudian datang satu pria memakai sarung dan peci hitam. Lalu, pria itu membuka pintu toko lebar-lebar. Sempat terdengar ada percakapan di antara mereka dengan logat Madura. Setelah itu, keduanya masuk ke dalam toko melakukan tindak pidana pencurian.
"Pelaku mencuri rokok surya 25 kaleng, beberapa rokok lainnya, uang koin sejumlah Rp.500.000, korek tokai 12 boks hingga mengakibatkan korban rugi Rp4 juta," kata Kapolsek Diwek AKP Achmad Darul Huda.
Awal mula kejadian pelaku yang berjumlah tiga orang menggunakan sepeda motor Honda PCX dan Honda Beat memarkir sepeda motor di parkiran pasar. Setelah itu mereka berjalan memasuki pasar membobol toko sembako milik Budi menggunakan gunting baja dan mengambil barang-barang dari toko yang dimasukkan ke dalam kantong kresek warna hitam, lalu pergi.
"Dua pelaku kita amankan dari warga, kemudian kita kembangkan menangkap satu pelaku lainnya. Saat itu, mereka tidak membawa identitas, tinggal di sebuah rumah kos di wilayah Blimbing, Gudo," katanya.
Kasus dugaan pencurian rokok tersebut masih terus didalami oleh penyidik kepolisian guna mengetahui kemungkinan adanya tempat kejadian perkara (TKP) lainnya. Polisi meminta kepada masyarakat yang pernah menjadi korban pencurian dengan ciri-ciri pelaku yang sama agar melapor ke pihak berwajib.
Editor : Zainul Arifin
Artikel Terkait
