JOMBANG, iNEWSMOJOKERTO.ID - Duka mendalam masih dirasakan keluarga Agus Sholeh (37),korban pembunuhan disertai dengan mutilasi di Jombang yang jenazahnya dimakamkan di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Rabu (19/5/2025) sore di Desa
Di tengah kesedihan, kakak korban Yusuf Dedi (40) menceritakan tentang sosok almarhum. Menurut Yusuf, sehari-hari adiknya tak banyak bicara ketika berada di rumah. "Almarhum pendiam, tertutup orangnya," kata Yusuf dengan suara lirih ketika ditemui wartawan di rumah duka.
Ia menyebut, korban yang satu tempat kerja dengan dirinya di Mojokerto hanya bicara seperlunya saja. "Hampir gak pernah ngomong kalau di rumah, kalau ada perlu aja ngomong," ucapnya.
Yusuf tak menyangka bahwa pada Sabtu (8/2/2025) sore, adalah pertemuan terakhir dengan sang adik. Yusuf dan korban sama-sama bekerja di sebuah percetakan di Mojokerto. Saat itu, korban lebih dulu pulang dari tempat kerjanya.
"Pulang gak tau jam berapa, terus kata ibu pamit lagi keluar, gak tau pamitnya kemana dan, setah itu tak pernah kembali sampai sekarang," ujar Yusuf mengenang kepergian sang adik.
Hingga kemudian, keluarga mendapatkan kabar ada penemuan mayat tanpa kepala di saluran irigasi persawahan Dusun Dukuhmireng, Desa Dukuharum Kecamatan Megaluh dan potongan kepala di tepi sungai di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang pada Rabu 12 Februari 2024.
Bersamaan itu, polisi yang mendapat informasi jika Agus hilang sejak Sabtu (8/2/2025), datang ke rumah Agus. Dari serangkaian proses penyelidikan, ciri-ciri yang identik dan bukti-bukti kuat, terungkap jika mayat korban mutilasi itu adalah Agus. "Polres ke sini beberapa hari, terus tadi kesini ada bukti sepeda motor sama HP (Handphone)," ujarnya.
Setelah mengungkap identitas korban, polisi dapat menangkap terduga pelaku. Meski pelaku sudah ditangkap, Yusuf mengaku tidak mengenal persis orang yang tega menghabisi nyawa adiknya secara sadis itu. Kakek kandung korban inj juga tidak mengetahui persoalan antaranya korban dan pelaku hingga terjadi pembunuhan dan mutilasi. "Belum tau kenapa (pelaku) setega itu," katanya.
Yusuf dengan tegas menyampaikan harapan keluar kepada penegak hukum, agar pelaku dapat dihukum setimpal dengan perbuatannya. "Ya dihukum yang setimpal lah, menghilangkan nyawa orang kok, terus terang kami sekeluarga kecewa sampai segitunya," tegasnya menutup.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait