MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Di sela-sela pencalonan gubernur jawa timur dan proses pengunduran diri sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengunjungi gadis yatim piatu penderita tumor uterus Oktavia Dwi Rahmadani (18) Tahun di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Kamis (5/9/2024). Rasa Haru pun terlihat dari raut wajah Septi Kustanti (32) kakak Oktavia, warga Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.
"Kasian adik ini yatim piatu dan dirawat seorang kakak yang juga kondisi pas-pasan. Nah karena itu kemudian teman-teman segera turun dari Kemensos untuk nangani ini," jelas Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini pada awak media.
Menteri Risma menambahkan, Septi kakak Okta juga mendapatkan fasilitas warung kelontong kota binaan Kemensos RI Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) 2024. Tentunya tak lain, agar janda dua anak itu bisa menghasilkan pendapatan tanpa harus meninggalkan sang adik seorang diri di rumah dan bisa fokus menjaga Okta semasa proses pengobatannya ke depan.
"Kami biasanya tangani begini bantuannya lengkap. Kalau kondisi keluarganya seperti apa, maka satu persatu di keluarga itu kita beri treatment. Termasuk putrinya kakanya itu kita bantu belikan alat sekolah," ujarnya.
"Kemudian bantu usaha, ya nanti jalan atau tidak yang terpenting kita bantu. Dan kita minta off dulu untuk merawat si adik," tegas mantan Walikota Surabaya itu.
Menteri Risma bahkan meminta Pemkot Mojokerto agar Okta diberi secara rutin tanaman kelor, baik dalam bentuk fragmentasi menjadi teh maupun yang masih segar. Lantaran, daun kelor diketahui memiliki anti oksidan tinggi.
Ia memberikan contoh, ketika dirinya menjadi Wali Kota Surabaya mendapati warganya mengidap kanker stadium 4. Dokter yang menangani pun sudah menyerah. Sehingga dipulang dari rumah sakit.
"Karena suaminya orang perkebunan atau pertanian, mencoba mengobati istrinya dengan kelor. Kelor difragmentasi menjadi teh kelor. Ternyata secara medis kelor itu anti oksidanya tinggi. Alhamdulillah sampai sekarang sampai saya terakhir ketemu masih sehat-sehat. Kita coba apapun, namanya manusia harus berusaha,” terang Risma.
"Kita akan bantu disitu minimal daya tahannya bagus, karena anti oksidennya bagus karena udah ada penelitian," tandasnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait