Roket Hantam Majdal Shams di Israel, Hizbullah Bantah Terlibat

Trisna Eka Adhitya
Kelompok Hizbullah membantah terlibat dalam serangan roket ke Kota Majdal Shams, daerah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel (Foto: iNews, EPA-EFE)

BEIRUT, iNewsMojokerto.id - Sebuah serangan roket menghantam Kota Majdal Shams, daerah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024). Kelompok Hizbullah membantah terlibat dalam serangan roket yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 35 lainnya.

“Kelompok perlawanan Islam sama sekali tidak ada kaitannya dengan insiden itu dan dengan tegas membantah semua tuduhan palsu terkait hal ini,” bunyi pernyataan Hizbullah, dikutip Minggu (28/7/2024).

Hizbullah menegaskan tak bertanggung jawab atas serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dicaplok negara Yahudi itu sejak dimulainya perang di Jalur Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023.

Kelompok Hizbullah dianggap menyerang posisi militer Israel dengan meluncurkan beberapa roket,  yang juga berada di lokasi lain. Serangan roket menyasar lapangan sepak bola atau playground, menyebabkan korban tewas di kalangan anak-anak.

Para pejabat Israel termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Israel Katz tetap menuduh keterlibatan kelompok Hizbullah.

“Serangan Hizbullah hari ini melewati semua garis merah, dan akan mendapat pembelasan yang sesuai. Kami sedang mendekati momen perang habis-habisan melawan Hizbullah dan Lebanon,” kata Katz, dalam wawancaranya dengan Axios, dikutip Minggu (28/7/2024).

Hizbullah dan Israel terlibat saling serang di perbatasan sejak perang Gaza. Kelompok yang didukung Iran itu menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Gaza yang tengah menghadapi pembantaian oleh militer Zionis.

Menghadapi hal itu, Netanyahu berencana mempercepat kunjungannya di Amerika Serikat dan langsung menggelar pertemuan dengan Kabinet Keamanannya begitu tiba.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang juga politikus sayap kanan sekutu Netanyahu mengatakan akan membalas dendam dengan membabi buta. Ia bahkan menyerukan untuk membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

“Atas kematian anak-anak, Nasrallah harus membayar dengan kepalanya. Seluruh Lebanon harus membayar,” kata Smotrich di X.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network