JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Lima perusahaan di Jombang, Jawa Timur menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada malam resepsi puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang digelar di salah satu hotel di daerah setempat, Kamis (16/5/2024), tadi malam.
Lima perusahaan itu menerima penghargaan dalam Jombang Investment Award sesuai dengan kategori masing-masing. Untuk Kategori Top Employee Recruitment diberikan kepada PT. Aksha Karunia Mill, kemudian Top Go Green Support dianugrahkan kepada PT Cheil Jedang Indonesia, serta Top CSR Support diberikan untuk PT Phalosari Unggul Jaya.
Kemudian kategori Top Government Income Support diserahkan kepada PT Marga Harjaya Infrastruktur, serta Top Sustainable Investors untuk Charoen Pokphand Jaya Farm.
Ketua PWI Kabupaten Jombang Muhammad Mufid menjelaskan, Jombang Investment Award adalah apresiasi terhadap perusahaan dan pelaku usaha atas kontribusinya mendukung perkembangan pembangunan melalui investasinya di Kabupaten Jombang.
Jombang Investment Award dipersembahkan oleh PWI sebagai rangkaian peringatan HPN. Tujuannya, mendorong terciptanya iklim investasi yang sehat dan kondusif untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Jombang.
"Ini sebagai wujud komitmen PWI Kabupaten Jombang dalam mendukung pembangunan. Penghargaan ini kami berikan kepada perusahaan dan pelaku bisnis dalam lima kategori. Yaitu, Top Employee Recruitment, Top Go Green Support, Top CSR Support, Top Government Income Support, serta Top Sustainable Investors," ujar Mufid.
Mufid merinci, kategori Top Employee Recruitment diberikan kepada PT. Aksha Karunia Mill. Alasannya, karena perusahaan bidang manufaktur pengolahan kayu lapis plywood ukuran jumbo kualitas ekspor ini berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di masa pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
Perusahaan yan berdiri pada September 2022 di Grobogan Kecamatan Mojowarno Jombang itu memiliki 1.020 tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, 922 di antaranya adalah warga lokal Jombang.
"Perusahaan ini berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di masa pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19. Tentu, hal tersebut layak mendapat apresiasi. Mereka berinvestasi, membuka usaha, merekrut tenaga kerja dan menjalankan usahanya dalam situasi ekonomi yang sedang lesu akibat Pandemi Covid-19," katanya.
Selanjutnya, kategori Top Go Green Support diberikan kepada PT Cheil Jedang Indonesia yang beralamat di Jl Raya Brantas Km 3,5 Desa Jati Gedong, Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. Perusahaan yang berdiri sejak 1998 ini komitmen dalam menjalankan usaha dengan sistem yang ramah lingkungan.
PT CJI menggelontorkan program CSR untuk penanaman pohon dan konservasi lingkungan hidup. Setiap tahun, perusahaan asak Korea Selatan ini menanam 30 ribu bibit pohon di Kabupaten Jombang.
"PT CJI rutin melakukan penanaman pohon dan konservasi lingkungan hidup melalui program CSR penanaman pohon. Seluruh karyawan juga rutin gotong royong bersih-bersih sampah dan eceng gondok di sungai sekitar pabrik. Lalu, melakukan MoU dengan Pemkab Jombang dalam usaha rehabilitasi kawasan perlindungan," lanjutnya.
Kategori selanjutnya adalag Top CSR Support yang diberikan kepada PT Phalosari Unggul Jaya yang berada di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang. Ini adalah jenis usaha yang bergerak di bidang makanan olahan yang dihasilkan dari bahan baku daging pilihan.
"CSR yang dibagikan dalam bentuk bantuan pangan langsung ke masyarakat. Pembagian itu tersebar secara luas di wilayah Kabupaten Jombang. Jumlah CSR yang dibagikan lebih dari Rp10 miliar dalam setahun," ujarnya.
Sedangkan kategori Top Government Income Support diraih oleh PT Marga Harjaya Infrastruktur. Perusahaan yang berkantor di Tembelang Jombang ini merupakan pemegang konsesi untuk ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km, sebagai bagian dari ruas tol Trans Jawa.
Secara keseluruhan, ruas tol Jombang-Mojokerto memiliki tiga gerbang, yakni gerbang tol Jombang (di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur), gerbang tol Bandar (di Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang), dan gerbang tol Mojokerto Barat (di Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur).
"Perusahaan ini mulai beroperasi pada 2012. Walhasil, sumbangan untuk pajak daerah cukup tinggi. Yakni mencapai Rp4,5 Miliar setahun. Oleh sebab itu dalam rangka HPN ini kami memberikan award untuk PT MHI atau ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto," urainya.
Terakhir atau kelima kategori Top Sustainable Investors diberikan kepada Charoen Pokphand Jaya Farm. Perusahaan yang berdiri di Perak Jombang pada 1990 ini bergerak di bidang pembibitan ayam ras. Seiring laju Waktu, Charoen Pokphand Jaya Farm di Jombang tetap kokoh berdiri. Mereka mampu ertahan dari krisis moneter 1998 dengan mengurangi populasi ayam, tanpa mengurangi jumlah karyawan.
Lalu, pada 2007 krisis kembali melanda. Namun perusahaan juga tetap bertahan. Bahkan saat pandemi bertahan dengan mencari peluang-peluang baru dengan tidak mengesampingkan kesehatan karyawan serta berusaha tidak melakukan PHK.
"Charoen Pokphand Jaya Farm juga memberi edukasi masyarakat tentang cara beternak ayam secara benar dan efisien. Selalu berupaya menghasilkan bibit ayam yang berkualitas dengan harga bersaing," kata Mufid.
Malam resepsi 'Puncak HPN PWI Jombang berlangsung meriah. Selain dihadiri oleh perwakilan perusahaan yang mendapat penghargaan, Pj (Penjabat) Bupati Jombang Sugiat bersama jajaran Forkopimda juga hadir. Termasuk juga OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, serta stakeholder lainnya.
Dalam kesempatan itu, PWI Jombang menyerahkan hasil FGD (Focus Grup Discussion). Karena sebelum malam resepsi, rangkaian kegiatan lainnya yang dilakukan PWI adalah melakukan FGD sebanyak dua kali dengan nama JIF (Jombang Invesment Forum).
Ketua Pelaksana HPN PWI Jombang 2024 Zainul Arifin menjelaskan FGD pertama dengan perusahaan di Jombang, sedangkan kedua dengan pemangku kebijakan atau Forkopimda Jombang. Forum tersebut sebagai wadah bagi pelaku usaha dan investor untuk menumpahkan masalahnya seputar dunia bisnis.
"Sehingga kehadiran wartawan bukan hanya menulis berita. Tapi juga menjadi fasilitator dalam memecahkan masalah. Harapan kami, dengan serangkaian acara tersebut bisa mengurai benang kusut investasi di Jombang," kata Zainul Arifin.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait