Bacaan Ayat 1000 Dinar Lengkap dengan Arti dan Maknanya

Trisna Eka Adhitya
Ilusttrasi ayat 1000 dinar di dalam Al-Quran. (Foto: dok)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Bacaan ayat 1000 dinar yang ada di Al-Quran menjadi penting sebagai petunjuk jalan yang lurus dan menjadi jawaban tentang berbagai permasalahan hidup. Dalam artikel ini, akan dijelaskan bacaan arab, latin, dan terjemahan Ayat 1000 dinar. 

Di antara sekian banyak ayat suci Alquran yang menjadi penenang untuk terus optimis dalam menjalani hidup adalah Surat Ath-Thalaq Ayat 2–3 yang disebut juga Ayat Seribu Dinar:

… وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)

"… Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (2) Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (3)."

Dengan meresapi secara mendalam kedua ayat tersebut maka akan didapat pencerahan dari firman Allah Subhanahu wa ta'ala ini. Rezeki yang datangnya dari kondisi yang tidak terduga, artinya akan menemukan keajaiban rezeki dan kecukupan dari segala keperluan hidup. 

Keutamaan Ayat Seribu Dinar

Kedua ayat tersebut memang sangat populer bagi mereka yang sedang dirundung masalah pelik dan memerlukan sudut pandang lain untuk mendapatkan solusi, terutama terkait harta duniawi.

Tidak heran jika banyak yang menjuluki kedua ayat tersebut sebagai Ayat Seribu Dinar. Bolehlah disebut demikian pada zaman modern ini.

Syarat untuk mendapatkan Ayat Seribu Dinar adalah dengan takwa dan tawakal semata-mata kepada Allah Azza wa Jalla. Takwa artinya menaati segala perintah Allah dan tidak bermaksiat kepada-Nya.

Tawakal juga menyerahkan dan memercayakan segala urusan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Turunnya ayat ini, menurut Ibnu Abbas, adalah berkenaan dengan anak Auf bin Malik yang ditawan musuh. Kemudian kedua orangtuanya memperbanyak bacaan hauqalah.

Setelah itu, musuhnya mengabaikannya. Kemudian dia menaiki kambingnya dan kembali pulang ke ayahnya.

Wallahu a'lam. 
 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network