MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Siapa guru Gajah Mada adalah salah satu misteri Majapahit yang terus menarik didiskusikan. Sebab kesaktian Mahapatih Majapahit ini disebut sebagai rahasia nama besar kerajaan.
Kepada siapa gajah Mada berguru dan memperoleh berbagai ilmu kanuragan? Pertanyaan tersebut mengundang sejumlah nama.
Mulai dari Mpu Supo, Ki Ageng Jabung hingga para bramana di Gunung Pawitra. Dari semua nama itu, manakah guru Gajah Mada yang asli?
Gajah Mada Murid Seribu Guru
Para sejarawan memiliki sejumlah penafsiran terkait kehidupan gajah Mada. Termasuk mengenai kepada siapa ia berguru.
Sejumlah nama orang sakti dan bijak disebut dan para ahli pun menyimpulkan Gajah Mada kemungkinan memiliki lebih dari satu guru seumur hidupnya.
Dengan kata lain, Gajah Mada melakoni pencarian ilmu di lebih dari satu tempat.
Gajah Mada Berguru kepada Mpu Supo
Keberadaan Mpu Supo sendiri memang masih menyimpan banyak misteri. Namun, sebagian masyarakat meyakini Mpu Supo merupakan nama salah satu guru Gajah Mada.
Di Trowoulan sendiri, nama Mpu Supo merujuk pada salah satu ahli keris di zaman Majapahit. Sosok ini diyakini merupakan pembuat keris sakti yang digunakan para raja Majapahit.
Mpu Supo juga diyakini sebagai guru para mpu pembuat keris di Majapahit.
Gajah Mada Berguru kepada Para Brahman
Salah satu kisah yang diyakini masyarakat juga menyebut Gajah Mada muda dititipkan oleh ayahnya Gajah Pagon ke Karsyan di Gunung Pawitra.
Area ini adalah area yang disucikan sejak masa Raja Airlangga. Gunung Pawitra diketahui adalah tempat bermukim kaum brahmana dan para resi.
Orang-orang sakti dan bijak ini tinggal di lokasi mandala dan karsyan, menurut buku "Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan" karya Enung Nurhayati.
Merujuk pada tradisi Hindu - India, seseorang anak yang berusia 10 - 12 tahun biasa dititipkan orang tuanya kepada kaum brahmana, untuk berguru selama kurang lebih 12 tahun lamanya.
Kemungkinan besar Gajah Mada memperoleh bimbingan mental dan jiwa yang cukup memadai di karysan Pawitra sesuai adat kebiasaan saat itu.
Gajah Mada kecil hidup di tengah kaum resi dan para pertapa yang hidup sederhana dan senantiasa mendekatkan diri kepada Dewata Agung. Gajah Mada diperkirakan memperoleh pendalaman maknanya semasa ia tinggal di Pawitra.
Gajah Mada Berguru padaKi Ageng Jabung
Petilasan Jabung di Mojokerto juga diyakini sebagai tempat Gajah Mada bertapa dan belajar ilmu kesaktian. Kata 'Jabung' dikenal sebagai 'kedung' atau dalam bahasa Indonesia berarti cekungan sungai yang berisi air.
Di tempat ini beredar kisah Gajah Mada diasuh oleh seorang wanita bernama Rondo Wara Wuri. Wilayah yang dulunya masih berupa hutan ini menjadi tempat Gajah Mada belajar.
Di hutan Jabung, Gajah Mada berguru kepada seorang ahli spiritual bernama Ki Ageng Jabung hingga menginjak usia 30-an.
Setelah kesaktiannya mumpuni, Gajah Mada diyakini masih terus mencari lokasi untuk bertapa. Salah satunya adalah padepokan Pendeta Badak Pasir Putih. Tempat tersebut diduga beradadi Situbondo atau Probolinggo.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait