3 Lawan Terberat Majapahit Bukan dari Negeri Asing

Nanda Alifya Rahmah
Tiga lawan terberat Majapahit (Foto: istimewa)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id -  Majapahit  pun pernah berhadapaan dengan lawat terberat. Tidak hanya sekali, diketahui ada tiga musuh terberat yang pernah dihadapi Majapahit.

Musuh terberat Majapahit nyatanya tidak berasal dari negeri asing seperti kerajaan China atau Arab. Lawan yang paling sulit ditaklukkan Majapahit justru berasl dari wilayah sekitar kerajaan utama.

Tiga musuh terkuat ini pun menyimpan cerita sendiri-sendiri yang terhitung fenomenal dalam sejarah kebesaran kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini. 

Siapa saja lawan terberat Majapahit? Selengkapnya sebagai berikut.

1. Prabu Siliwangi 

Hubungan Majapahit dan Kerajaan Sunda yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi kerap menjadi diskusi menarik. Kisah ini melibatkan raja termasyhur Majapahit, Prabu Hayam Wuruk.

Perseteruan antara Prabu Siliwangi dengan  Majapahit diawali dengan keinginan untuk menyatukan wilayah nusantara di bawah kepemimpinan Majapahit. 

Prabu Siliwangi disebut menolak ajakan untuk takluk di bawah panji Majapahit. Namun, disusunlah strategi untuk menyatukan kedua kerajaan dengan hubungan pernikahan. 

Di tengah jalan, terjadi kesalahpahaman yang berujung dengan munculnya perang yang dinamakan perang bubat. Dalam peperangan tersebut, Prabu Siliwangi, permaisurinya dan juga para bala tentaranya tewas, menyisakan putri kerajaan sunda ini yakni Dyah Pithaloka.

Selamat dari peperangan, Dyah Pithaloka diberi tawaran sebagai permaisuri Raja Hayam Wuruk. Namun, tawaran tersebut ditolaknya dan ia memutuskan untuk bunuh diri.

2. Raja Wengker 

Raja Wengker, Abhisheka Sri Wijayarajasa adalah seorang penguasa kerajaan dengan wilyah yang tidak terlalu luas di sekitar Ponorogo sekarang. 

Raja Wengker, sebagai tokoh utama di Kerajaan Kahuripan, menjadi salah satu figur yang mengambil sikap tegas menentang tindakan kejam Majapahit terhadap keluarga Prabu Siliwangi.

Setelah terjadinya perang Bubat, Raja Wengker dan Kerajaan Kahuripan bersama dengan Kerajaan Kadiri (yang dulunya merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa Timur) bersatu untuk menuntut keadilan dan hukuman yang setimpal bagi pelaku pembantaian. Tuntutan ini terutama ditujukan kepada mahapatih Majapahit saat itu.

Raya tersebut menuntut mahapatih Kerajaan Majapahit dihukum dengan hukuman yang setimpal. Tuntutan tersebut mendapat dukungan dari Kerajaan Kahuripan dan keduanya memutuskan untuk menyerang mahapatih Majapahit. 

Setibanya di kediaman mahapatih, Raja Wengker dan Raja Kahuripan tidak menemukan patih Majapahit. Kejadian ini terus melegenda hingga sekarang sampai tertuang dalam Kidung Sundayana. 

3. Kebo Iwa 

Kebo Iwa adalah seorang patih dari Kerajaan Bali Aga. Namanya tidak sepopuler Gajah Mada, tetapi kesaktiannya ternyata melampaui Gajah Mada.

Kerajaan Bali Aga sangat sulit ditaklukan oleh Majapahit karena adanya keberadaan patih Kebo Iwa.

Pada satu kisah, Kebo Iwa dijanjikan akan dinikahkan dengan putri dari Kerajaan Majapahit dan akan diberikan hadiah sumur setelah pernikahan berlangsung. Kebo Iwa pun langsung mengunjungi Majapahit.

Sesampainya di sana, Kebo Iwa justru dijebak dan dimasukan ke dalam sumur.

Saat terjadi tanding satu lawan satu antara Kebo Iwa dan Gajah Mada, diyakini bahwa Kebo Iwa mengalah dan memberikan nyawanya kepada mahapatih Kerajaan Majapahit. Namun, ia bersumpah bahwa jika nusantara berada di bawah kepemimpinan Majapahit, wilayah itu akan terus dijajah bangsa asing.


 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network