MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Candi Mirigambar belum terlalu populer di kalangan para wisatawan. Tidak seperti Candi Penataran atau Wringin Lawang.
Padahal Candi Mirigambar adalah salah satu ikon peninggalan Kerajaan Majapahit yang luar biasa. Candi ini menyimpan bukti pencapaian seni dan sastra Majapahit.
Dilihat dari struktur dan gaya bangunannya, Candi Mirigambar diperkirakan dibangun pada masa Majapahit awal. Lokasi tepatnya adalah di Desa Mirigambar, Sumbergempol, Tulungagung.
Jika dikunjungi hari ini, candi Mirigambar tampak berada di sebelah suatu lapangan. Candi ini cukup mencolok karenabukurannya relatif besar.
Kesimpulan mengenai tahun pembuatan candi didapatkan dari angka yang terdapat pada relief. Para peneliti menemukan tanda tahun 1214 Saka dan 1310 Saka pada salah satu bagian dinding.
Candi Mirigambar menjadi candi yang istimewa sebagai buah peninggalan Majapahit. Pasalnya, pahatan di dinding candi ini bukanlah kisah tradisi biasa.
Candi Mirigambar memuat kisah yang diyakini merupakan buah sastra asli Indonesia, yaitu Cerita Panji. Hal ini tentu membedakan candi Mirigambar di antara candi populer seperti Borobudur dan Prambanan yang memuat kisah dari tanah India.
Candi Mirigambar disebut sebagai salah satu aset penting dalam penelusuran jejak cerita Panji sebagai karya sastra asli Indonesia. Di dinding-dinding candi inilah kita bisa melihat langsung pencapaian sastra dan seni di Majapahit.
Cerita Panji yang diketahui dituturkan dalam banyak versi tampil dalam versi lakon Panji Wasengsari di candi ini. Yaitu versi yang mengisahkan Raden Panji memperebutkan Dewi Sekartaji dari kerajaan lain.
Total ada 10 panel relief di candi ini. Namun hanya tinggal 4 relief saja yang masih bisa dibaca secara utuh.
Candi ini menghadap ke barat. Hal itu dapat dicermati dari tangga masuknya yang berada di sisi barat.
Di bagian depan sisi selatan, terdapat relief singa yang kepalanya sudah rusak. Di bagian ini pula dapat dilihat relief laki-laki dalam posisi jongkok dan duduk.
Sementara itu, di sebelah utara tangga masuk terdapat relief dua laki-laki mengapit dua tokoh perempuan. Satu laki-laki identik dengan tokoh Raden Panji dilihat dari busana yang dikenakan.
Bangunan candi ini tersusun dengan bata merah khas Majapahit. Meski demikian, diperkirakan candi ini memiliki sejarah yang panjang sebagaimana analisis N.J. Krom, seorang peneliti Belanda, menyebut candi ini menyimpan kisah dari masa akhir Kadiri, Singasari, hingga masa Majapahit.
Saat ini area Candi Mirigambar pun sudah mengalami restorasi. Sebagian batu bata yang hilang digantikan mendekati bentuk asalinya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait