LUMAJANG, iNewsMojokerto.id - Ambrolnya jembatan, tak menyurutkan langkah puluhan mudid SDN 03 Jugosari di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, untuk mengikuti ujian di sekolah, Senin (10/10/2022). Aliran lahar dingin Gunung Semeru pun mereka terjang bersama orang tua demi bisa sampai ke sekolah.
Hal ini ternyata telah menjadi rutinitas bagi 42 siswa sejak jembatan darurat penghubung Dusun Sumberlangsep dan Dusun Semberkajar, Desa Jugosari, jebol diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru beberapa hari yang lalu. Seragam yang basah terkena cipratan aliran sungai sudah menjadi hal yang wajar dialami siswa.
Mereka tak memiliki pilihan lain selain menantang bahaya yang sewaktu-waktu dapat timbul. Pasalnya, aliran lahar dingin Gunung Semeru merupakan satu-satunya akses agar para siswa ini dapat mengenyam pendidikan.
Salah seorang wali murid, Abdul Rohim berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang segera membangun jembatan baru untuk memudahkan mobilitas warga.
"Ya semoga pemerintah bisa turun tangan. Kami setiap hari lewat sini soalnya cuma ini jalannya," katanya.
Untuk diketahui, jembatan utama yang biasa digunakan warga telah ambrol diterjang banjir lahar pada awal Januari 2022 lalu. Akibat peristiwa ini, sedikitnya 125 Kepala Keluarga dengan 470 warga yang ada di Dusun Sumberlangsep harus bertaruh nyawa untuk menyeberangi lahar dingin Sungai Regoyo agar mereka tidak terisolasi.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait